Adab yang Sering Dilupakan Saat Berdoa

Adab yang Sering Dilupakan Saat Berdoa

Fatwa MUI tentang Doa Bersama Beda Agama
Ilustrasi orang menengadahkan tangannya.

Suaramuslim.net – Doa adalah salah satu ibadah yang disyariatkan untuk selalu dijalankan. Sebagai senjata utama para muslimin yang mendapat jaminan ijabah dari Allah dengan berbagai tuntunan yang juga harus diikuti. Diantara tuntunan tersebut terdapat adab-adab yang seringkali kita lupakan. Tak sedikit dari kita yang tidak menyadari bahwa dari adab-adab berdoa inilah doa kita akan cepat dikabulkan oleh Allah SWT.

Seseorang yang berdoa hendaknya menghadap ke arah kiblat, dalam keadaan suci, mengangkat kedua telapak tangan ke langit, kemudian memulai doanya dengan ‘Alhamdulillah’, memuji Allah dan mengucapkan shalawat kepada Rasulullah, mendahulukan taubat dan istighfar sebelum menyebutkan hajatnya, lantas menghadirkan dirinya di hadapan Allah.

Adab yang Baik dalam Berdoa

Berikut adab-adab yang baik saat berdoa:

Awali dan akhiri doa dengan shalawat

Dari Ali bin Abi Thalib yang menyatakan: “Semua doa itu terhalang, sampai dibacakan shalawat untuk Nabi shallallahu’alaihi wa sallam”. (Syekhal al-Albani menyatakan hadits ini adalah perkataan Ali bin Abi Thalib yang diderajatkan Hasan)

Memuji Allah dengan nama-Nya yang Agung (Asmaul Husna)

Seringkali ketika kita berdoa kepada Allah tanpa memuji-Nya terlebih dahulu. Padahal dai memuji-Nya Insyaa Allah doa kita akan cepat terangkat kepada-Nya. Rasul bersabda:

“Sungguh ia telah berdoa kepada Allah dengan nama yang Agung dimana siapa saja yang berdoa dengan nama tersebut (Yaa Hayyu dan Yaa Qayyum), maka akan diijabah. Dan jika diminta dengannama tersebut, maka Allah akan beri.” (HR. Abu Daud no. 1495 dan An-Nasa’I no. 1301 Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Adapun dua nama Allah ini terdapat di beberapa surat di Al Quran, yang diantaranya ada pada surah Al Baqarah: 255 (ayat kursi).

Membaca doa Dzun Nun (Nabi Yunus) saat berdoa

Telah kita ketahui kisah Nabi Yunus saat ditelan ikan paus yang banyak diceritakan baik di buku maupun dalam Al Quran. Saat di dalam perut ikan, Nabi Yunus berdoa yang Allah abadikan di dalam Al Quran. Tidak lama setelah berdoa Nabi Yunus dikeluarkan oleh Allah dari perut ikan dan bergabung kembali dengan kaumnya.

Rasul bersabda:

دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

“Doa Dzun Nun (Nabi Yunus) ketika berdoa dalam perut ikan paus adalah: Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh Zhaalimiin (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no.3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Manfaatkan waktu-waktu terkabulnya doa

Doa akan dikabulkan jika di dalamnya terkumpul konsentrasi secara penuh terhadap apa yang diminta. Selain itu, bertepatan dengan salah satu dari enam waktu dikabulkannya doa, yaitu:

  • Sepertiga malam terakhir
  • Saat adzan
  • Antara adzan dan iqamat
  • Setelah melaksanakan shalat wajib
  • Saat imam naik ke atas mimbar pada hari Jumat, hingga selesainya shalat Jumat
  • Saat-saat terakhir setelah waktu ashar

Jangan tergesa-gesa dalam berdoa

Sering kita meminta terkabulnya doa dengan segera. Ternyata hal ini dapat menjadi penghalang doa kita tidak cepat terkabul. Kita menganggap bahwa doa kita lambat dikabulkan, sehingga kita pun menjadi malas dalam berdoa hingga meninggalkannya.

Dari Abu Hurairah, Rasul bersabda:

“Dikabulkannya doa seseorang dari kalian selama ia tidak buru-buru, (dimana) ia berkata: “Aku sudah berdoa namun belum dikabulkan doaku” (HR. Bukhari no.5981 dan Muslim no.2735)

Hal ini ibarat orang yang menabur benih atau menanam tanaman, kemudian ia menjaga dan menyiraminya. Namun, karena merasa terlalu lama menunggu hasilnya, orang itu kemudian membiarkan dan mengabaikan tanamannya.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment