Meriahkan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-53, 120 Narapidana di Pamekasan Khataman Al Quran

Meriahkan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-53, 120 Narapidana di Pamekasan Khataman Al Quran

narapidana pamekasan, narapidana khatam alquran, hari bhakti pemasyarakatan

Suaramuslim.net – Sekitar 120 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pamekasan, Jawa Timur mengikuti khataman Alquran di masjid setempat, pada Kamis (20/04/2017). Hal ini dilaksanakan dalam memeriahkan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-53.

Menurut Kepala Lapas Klas IIA Pamekasan Kusmanto Eko Putro, Khataman yang terselenggara berkat kerja sama antara Lapas dengan organisasi kemasyarakatan Nusantara Mengaji itu dilaksanakan karena dua hal.

Selain untuk memeriahkan Hari Bhakti Pemasyarakatan yang ke-53 dan merupakan kegiatan serentak di seluruh Lapas dan Rutan se-Indonesia, kegiatan itu juga untuk mendoakan keselamatan bangsa dan kemajuan lembaga pemasyarakatan.

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Pamekasan Kusairi, dan para pengurus ormas Nusantara Mengaji Kabupaten Pamekasan. Ke-120 narapidana peserta khataman Al Quran itu dibagi empat kelompok. Masing-masing sebanyak 30 orang dan setiap kelompok dikomando oleh anggota Nusantara Mengaji.

Khataman Para Narapidana di Pamekasan

Dikutip dari republika.co.id, Eko menjelaskan,”Melalui kegiatan doa bersama dan khataman Alquran ini, kami juga berharap agar keamanan di Lapas Pamekasan tetap terjaga.”

Menurutnya, para narapidana ini sebenarnya ingin selalu kabur. Oleh karenanya, Lapas berupaya \mengurangi naluri ini melalui pembinaan, dan salah satunya melalui doa bersama dan khataman Al Quran.

“Mudah-mudahan dengan adanya doa dan khataman Alquran ini, naluri untuk kabur bisa hilang. Apalagi jumlah petugas, tidak seimbang dengan jumlah narapidana yang ada disini,” ucap Eko.

Narapidana asal Sampang Muaffan mengaku, kegiatan keagamaan seperti mengaji Alquran seperti saat ini, rutin digelar setiap malam di Lapas Klas IIA Pamekasan itu. “Seminggu sekali kami juga mendapatkan siraman rohani oleh Ustat Muarif, termasuk pendidikan Qori dan Tartil Quran,” katanya.

Muarif juga mengaku, pendekatan keagamaan, memang banyak mengubah keinginan dirinya. “Dulu keinginan saya untuk kabur sangat kuat. Tapi dengan banyak melakukan ibadah dan sering mengikuti siraman rohani, kini sudah tidak ada lagi. Toh, di luar sana juga tidak akan menemukan ketenangan, karena kita tetap menjadi buron,” ucap Muaffan.

Adapun ceramah yang disampaikan oleh Kiai Ketua Dewan Pembina Dewan Nusantara Mengaji, Kiai Ahmad Khotib. Dalam ceramahnya ia menekankan pentingnya meningkatkan ibadah sebagai bekal kehidupan di akhirat kelak.

Usai mengikuti ceramah agama, para narapidana melaksanakan shalat sunah dhuha berjamaah dan dilanjutkan dengan khataman.

 

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment