Nasihat Buya Yahya Terkait Film The Santri

Nasihat Buya Yahya Terkait Film The Santri

Buya Yahya, foto: Dok. Istimewa

CIREBON (Suaramuslim.net) – Pengasuh Majelis Al-Bahjah Cirebon, Ustaz Yahya Zainul Ma’arif atau disapa akrab Buya Yahya memberikan tanggapan terkait Film Santri yang banyak diperbincangkan masyarakat. Dalam sebuah pengajian, saat ditanyai salah satu jemaah, Buya Yahya lantas menasihati dan memberikan warning untuk film The Santri.

“Film tentang pesantren, pesantren adalah yang membangun negeri ini. Akhlak bangsa ini dengan santri. Jangan sampai nanti dirusak dengan film. Kalau seandainya film itu tidak benar tidak mencerminkan pesantren, maka semuanya harus bersuara,” kata Buya Yahya saat menjawab pernyataan beberapa waktu lalu, seperti yang dikutip dari channel Youtube resmi Al-Bahjah TV.

Namun, Buya Yahya tidak menilai film tersebut karena belum menyaksikan seperti apa. Dan tidak diperbolehkan untuk gegabah dalam mengambil keputusan. Buya Yahya hanya menjelaskan secara umum, apa dan bagaimana seharusnya sebuah film itu disebut atau diterima sebagai film dakwah.

Pertama, kata Buya Yahya, orang yang mengontrol alur film, mulai dari penyusunan naskah hingga proses pembuatan film harus memahami syariat Islam. Sehingga, nilai yang disampaikan tidak kontradiksi dengan ajaran Islam.

Kedua, dalam proses pembuatan tidak boleh ada perbuatan-perbuatan atau adegan yang dapat menjerumuskan kepada aturan yang dilarang dalam syariat Islam. Seperti berbaur antara laki dan perempuan yang bukan mahram, berpelukan apalagi berbuka aurat.

“Maka, jika dari awal sudah dikontrol oleh orang mengerti syariat dan ketika selesai dikontrol kembali (tidak ada yang bertentangan), baru berbicara tentang kisah,” katanya.

Berbicara pesantren sebagai objek dalam film tersebut, ujarnya, sutradara harus memahami betul karakter kehidupan dan tradisi di pesantren. Selain itu, sisi penting yang harus ditonjolkan adalah keluhuran akhlakul karimah santri.

“Jangan sampai berbicara pesantren tapi alur ceritanya ngaco, bisa ngamuk dan citra pesantren jadi rusak. Coba ada orang Indonesia bikin film tentang Indonesia tapi ngaco, kan bisa marah semua orang Indonesia, maka harus benar cerita film (The Santri) ini,” pungkasnya.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment