Suaramuslim.net – Meskipun di tengah pandemi virus corona, umat Islam bersuka cita menyambut bulan suci Ramadan. Ramadan adalah bulan kebaikan dan berkah, Allah memberkahinya dengan banyak keutamaan. Ada banyak keutamaan bulan Ramadan yang perlu diketahui oleh umat Islam.
Mengapa harus mengetahui keutamaan?
Dengan mengetahui keutamaan, siapa pun yang akan menjalankan ibadah di bulan Ramadan akan lebih bersemangat karena ada sesuatu yang dikejar.
Sehingga menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya bukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban.
Terdapat lima keutamaan bulan Ramadan bagi umat muslim yang menjalankannya. Berikut suaramuslim.net merangkumkannya dari berbagai sumber.
1. Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Quran
Bulan Ramadan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185).
Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan, ”(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memuji bulan puasa –yaitu bulan Ramadan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an. Sebagaimana pula pada bulan Ramadan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi alaihimus salam.
2. Dibelenggunya setan, ditutupnya pintu-pintu neraka, dan dibukanya pintu-pintu surga
Pada bulan ini kejelekan menjadi sedikit, karena dibelenggu dan diikatnya jin-jin jahat dengan salasil (rantai), belenggu dan ashfad.
Mereka tidak bisa bebas merusak manusia sebagaimana bebasnya di bulan yang lain, karena kaum muslimin sibuk dengan puasa hingga hancurlah syahwat, dan juga karena bacaan Al-Qur’an serta seluruh ibadah yang mengatur dan membersihkan jiwa. Allah ta’ala berfirman yang artinya:
“Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 183).
Maka dari itu ditutupnya pintu-pintu jahanam dan dibukanya pintu-pintu surga, (disebabkan) karena (pada bulan itu) amal-amal saleh banyak dilakukan dan ucapan-ucapan yang baik berlimpah ruah (yakni ucapan-ucapan yang mengandung kebaikan banyak dilafazkan oleh kaum mukminin).
Rasulullah bersabda, artinya: “Jika datang bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surge (dalam riwayat Muslim, ”Dibukalah pintu-pintu rahmat) dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu seetan.” (Al-Bukhari 4/97dan Muslim 1079).
Semuanya itu sempurna di awal bulan Ramadan yang diberkahi, berdasarkan sabda Rasulullah yang artinya:
“Jika datang awal malam bulan Ramadan, diikatlah para setan dan jin-jin yang jahat, ditutup pintu-pintu neraka, tidak ada satu pintu-pintu yang dibuka, dan dibukalah pintu-pintu surga, tidak ada satu pintu-pun yang tertutup, berseru seorang penyeru, “Wahai orang yang ingin kebaikan lakukanlah, wahai orang yang ingin kejelekan kurangilah. Dan bagi Allah mempunyai orang-orang yang dibebaskan dari neraka, itu terjadi pada setiap malam.” (At-Tirmidzi 682 dan Ibnu Khuzaimah 3/188 dari jalan Abi Bakar bin Ayyasy dari Al-A’masy dari Abu Hurairah dan sanad hadis ini hasan).
3. Malam lailatul qadar
Allah menetapkan lailatulqadar pada bulan ini, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah Ta’ala, artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan, Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadar: 1-5).
Allah mengistimewakan bulan Ramadan dengan adanya lailatulqadar. Untuk menjelaskan keutamaan malam yang berkah ini, Allah turunkan surat Al-Qadar.
Keterangan ini juga dijelaskan oleh Rasulullah:
“Bulan Ramadan telah tiba menemui kalian, bulan (penuh) berkah, Allah wajibkan kepada kalian berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu (neraka) jahim ditutup, setan-setan durhaka dibelenggu. Padanya Allah memiliki malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang terhalang mendapatkan kebaikannya, maka sungguh dia terhalang (mendapatkan kebaikan yang banyak).” (An-Nasa’i dan Ahmad).
4. Bulan Ramadan adalah bulan penuh pengampunan dosa
Bulan Ramadan sebagai kesempatan yang paling baik untuk penghapusan dosa-dosa. Bulan Ramadan adalah waktu yang baik untuk mengambil kesempatan bertaubat.
Nabi SAW bersabda yang artinya:
“Salat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadan ke Ramadan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi.” (Muslim).
Dengan berpuasa pada bulan Ramadan ini, maka bisa menghapus dosa-dosa yang telah kita lakukan. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi yang artinya:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Al-Bukhari dan Muslim).
Selain itu, salat tarawih yang dikerjakan pada setiap malam di bulan Ramadan juga dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana hadis Nabi SAW yang artinya:
“Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan salat malam pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Al-Bukhari dan Muslim).
5. Bulan yang mengajarkan sabar dan meningkatkan ketakwaan
Puasa, khususnya di bulan Ramadan, mengajarkan bagaimana sabar dalam menahan makan, minum, dan hawa nafsu. Kesabaran itulah yang menuntun pada peningkatan ketakwaan dan penghambaan diri kepada Allah dan membebaskan hati dari penyakit-penyakit hati yang bisa menurunkan ketakwaan.
Hal itu sesuai dengan kalam Allah dalam surat al Baqarah ayat 183 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”