Suaramuslim.net – Tidak hanya anak yang punya kewajiban kepada orangtua. Sebaliknya, orangtua pun punya kewajiban yang harus dikerjakan untuk anaknya. Inilah 5 Kewajiban orangtua pada anak yang harus diketahui.
Jika orangtua memiliki anggapan bahwa anak adalah seutuhnya miliknya sehingga bebas diperlakukan sesuka hati. Maka anggapan tersebut sejatinya tidak benar. Karena anak dalam Islam sesungguhnya merupakan titipan dan berhak mendapatkan hak nya dari kedua orangtuanya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, “Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinanmu. Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Isteri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. (HR Bukhari juz 1, hal. 215)
Berikut ini, kewajiban orangtua pada anak yang perlu kita tanyakan ke diri sendiri sebagai bahan introspeksi, sudahkah kita melakukannya.
Memberinya Nama yang Baik
“Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian.” (HR.Abu Dawud)
Pemberian nama yang baik untuk anak bisa dilakukan sambil melaksanakan aqiqah. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diketahui telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap masalah nama. Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak berarti, beliau mengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas. Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan.Seperti dalam hadis yang disampaikan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam biasa mengubah nama-nama yang tidak baik.” (HR Tirmidzi)
Memberi Air Susu Ibu
Memberi anak Air Susu Ibu (ASI) adalah salah satu kewajiban orangtua pada anak. Allah berfirman, “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan pernyusuan.” (al-baqarah: 233)
Banyak penelitian ilmiah dan penelitian medis yang membuktikan bahwa ASI di masa dua tahun pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak secara alami dan sehat, baik dari sisi kesehatan maupun kejiwaaan. Ibnu Sina, seorang dokter kenamaan, menegaskan urgensi penyusuan alami dalam pernyataannya, “Bahwasanya seorang bayi sebisa mungkin harus menyusu dari air susu ibunya. Sebab, dalam tindakannya mengulum puting susu ibu terkandung manfaat sangat besar dalam menolak segala sesuatu yang rentan membahayakan dirinya.”
Jika air susu ibu tidak keluar, maka carikanlah ibu susu dengan akhlak yang baik sebagaimana ibunda nabi Muhammad shalallaahu ‘alaihi wa sallam melakukannya.
Mengajarkan Al Quran
Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari kakek Ayub Bin Musa Al Quraisy dari Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiada satu pemberian yang lebih utama yang diberikan ayah kepada anaknya selain pengajaran yang baik.”
Mengajarkan anak ayat dan juga akhlak Al Quran ini adalah kewajiban ibu dan bapak. Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ali radhiyallahu ‘anhu, “Ajarkanlah tiga hal kepada anak-anak kalian, yakni mencintai nabi kalian, mencintai keluarganya dan membaca Al Qur’an. Sebab, para pengusung Al Qur’an berada di bawah naungan arsy Allah pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naunganNya, bersama para nabi dan orang-orang pilihanNya. Dan, kedua orangtua yang memperhatikan pengajaran Al Qur’an kepada anak-anak mereka, keduanya mendapatkan pahala yang besar.”
Memberi Nafkah dan Makanan Halal
Memberi nafkah hanya dengan harta yang baik dan dari mata pencaharian yang halal adalah kewajiban seorang bapak. Berdasarkan sabda Rasul shalallaahu ‘alaihi wa sallam, “Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara; tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya apa yang ia kerjakan dengannnya, tentang hartanya dari mana ia mendapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya untuk apa ia pergunakan.” (H.R. Turmudzi)
Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan sejumlah anak untuk berpesan kepada orangtuanya di kala keluar mencari nafkah, “Selamat jalan ayah! Jangan sekali-kali engkau membawa pulang kecuali yang halal dan thayyib saja. Kami mampu bersabar dari kelaparan,tetapi tidak mampu menahan azab Allah subhanahu wa ta’ala.” (H.R Thabraani dalam Al-Ausaath)
Menikahkan Anak dengan Pasangan yang Baik
Bila anak telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Do’akan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja.
Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-Nya, “Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerah-Nya.” (QS. An-Nur:32)
Demikian ulasan mengenai kewajiban orangtua terhadap anak. Semoga kita semua dapat menjadi orangtua amanah yang melaksanakan kewajiban utuh terhadap anak. (muf/smn)