SURABAYA (Suaramuslim.net) – Gelombang penyintas dari Wamena, Jayawijaya Papua yang difasilitasi pemerintah mulai berdatangan, Kamis (17/10) siang. Tercatat ada 519 orang penyintas dewasa dan anak-anak tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan menaiki kapal Dobonsolo.
Merespons hal ini, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jatim dengan difasilitasi oleh Pelindo dan bekerja sama dengan berbagai pihak membuka layanan kesehatan dan makan gratis untuk memfasilitasi pengungsi dari Wamena asal Jatim yang baru saja tiba, selain itu juga memberikan layanan psikososial untuk menghibur anak-anak para penyintas Wamena.
Para penyintas telah berangkat sejak 10 Oktober 2019 dari Jayapura. Sebelumnya Kapal Dobonsolo terlebih dahulu transit di pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar untuk menurunkan penyintas asal Sulawesi Selatan.
ACT Jatim bersama Pemprov Jatim dan Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak menyambut kedatangan para penyintas dengan sangat antusias. Penyintas asal Jatim ini akan diarahkan menuju Wisma Transito Disnakertrans Jawa Timur untuk didata dan setelahnya diantar kembali ke kampung halamannya. Sebagian besar penyintas berasal dari Pasuruan, Probolinggo, Jember dan Banyuwangi.
Pemprov Jatim diwakili oleh Kepala Bakesbangpol Jonathan Judianto menyatakan bahwa Pemprov Jatim selain menyambut juga memfasilitasi warga Jatim yang menjadi korban tragedi kemanusiaan di Wamena.
“Pemprov memfasilitasi warga Jatim yang menjadi pengungsi akibat tragedi kemanusiaan di Wamena, kita sediakan fasilitas bus untuk mengangkut warga sampai ke tempat tujuan masing-masing,” ujar Jonathan.
Kepala Cabang ACT Jatim, Wahyu Sulistianto Putro, ditemui di lokasi yang sama menyampaikan ACT menyediakan logistik gratis untuk para penyintas.
“ACT menyediakan layanan makan minum dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para penyintas yang hari ini tiba di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,”ucap Wahyu.
Sementara itu, Amiroh salah satu penyintas asal Trenggalek menyatakan rasa syukurnya bisa sampai ke Jatim kembali.
“Kami bersyukur bisa kembali ke Jawa Timur dengan selamat. Kami berharap jika bisa kembali ke Wamena kalau kondisi di sana sudah kondusif seperti sedia kala,” ujar Amiroh.
Sumber: ACT Jatim
Editor: Muhammad Nashir