JAKARTA (Suaramuslim.net) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dihalangi oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk ikut turun ke lapangan bersama Presiden Jokowi menyerahkan Piala kepada Persija dalam laga final Piala Presiden pada Sabtu (17/2) ketika Persija Jakarta menang.
Dalam potongan video pendek yang viral di dunia maya, tampak seorang petugas memberikan penjelasan kepada Anies Baswedan dan kemudian membuatnya kembali ke tribun.
Video tersebut viral dan mendapat kecamanan dari berbagai pihak, diantara Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang menyebut tindakan Paspamres keterlaluan sebab dianggap melanggar UU Protokoler dimana seharusnya Gubernur ikut mendampingi Presiden.
“Apa Paspampres tidak mengenal Anies Baswedan? Dimana posisi Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI dan sebagai tuan rumah penyelenggara acara? Jadi ini sungguh memerlukan klarifikasi tingkat tinggi” tanya Fahri.
Sementara pihak Istana diwakili Bey Machmudin selaku Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden mengatakan tindakan tersebut merupakan prosedur pengamanan karena Paspampres berpegang pada daftar nama pendamping Presiden yang disiapkan panitia.
“Paspampres hanya mempersilakan nama-nama yang disebutkan oleh pembawa acara untuk turut mendampingi Presiden, tidak ada arahan apapun dari Presiden untuk mencegah Anies” jelas Bey Machmudin.
Kemudian Bey menambahkan mengingat acara ini bukan acara kenegaraan maka panitia tidak mengikuti ketentuan protokoler kenegaraan mengenai tata cara pendampingan Presiden oleh Kepala Daerah.
Sementara Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara ketika dikonfirmasi wartawan terkait pencegatan Anies Baswedan oleh Paspamres tidak memberikan keterangan mengapa nama Anies tidak masuk di dalam daftar panitia untuk mendampingi Presiden. Ara mengatakan Anies Baswedan dan Jokowi baik-baik saja.
“Pak Anies dan Pak Jokowi baik-baik saja, mengapa jadi kalian yang repot? Mereka berdua baik-baik saja, mungkin ada orang yang tidak suka Pak Jokowi dan Pak Anies kompak makanya dibikin repot” kata Ara.
Selain Ara, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang juga ada di lokasi juga memberikan keterangan kepada wartawan bahwa kejadian itu hanya soal protokoler saja. “Itu hanya soal protokoler, tidak ada unsur kesengajaan, hanya berdasar daftar nama yang sejak awal sudah disetting” jelas Bambang Soesatyo.
Meski telah diklarifikasi oleh banyak pihak, namun kejadian penghadangan Gubernur DKI oleh Paspampres ini masih menyisakan pertanyaan bagi publik, mengapa nama Gubernur DKI yang merupakan tuan rumah tidak ada di dalam daftar panitia.
Pengamat politik sekaligus Direktur Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menyebut jika nama Anies tidak ada dengan alasan bukan acara resmi kenegaraan, hal tersebut merupakan kekeliruan.
“Secara sengaja atau tidak sengaja ini terjadi tetap amat disayangkan, lelucon dan dagelan politik apa yang sedang ditampilkan di pentas bola rakyat? Kalau dikatakan nama Anies tidak ada dengan alasan bahwa ini bukan acara resmi kenegeraan, saya pikir ini keliru, prosedural menghilangkan fatsun dan substansial” jelas Pangi.
Pangi menyebut secara akal sehat seharusnya wajar seorang Gubernur DKI Jakarta ikut turun ke lapangan mendampingi Presiden dan Persija.
“Ibaratnya Anies adalah tuan rumah tempat pertandingan itu berlangsung, dia seorang Gubernur dan tim yang menang saat itupun adalah Persija, tim bola binaan DKI Jakarta” kata Pangi.
Penulis: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir