JAKARTA (Suaramuslim.net) – Tokoh agama dan Cendekiawan dari 43 negara hadir dalam World Peace Forum ke-7 di Jakarta yang resmi dibuka oleh menteri luar negeri Retno Marsudibpada Selasa, (14/8).
Negara tersebut di antaranya AS, Kanada, Inggris, Prancis, Italia, Jepang, Tiongkok, Mesir, Turki, Belgia, Malaysia, Indonesia, dan beberapa negara lain sebagainya.
Ketua Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin mengatakan forum ini dilaksanakan sebagai wadah para agamawan, cendekiawan, dan penentu kebijakan mencari solusi atas krisis peradaban global.
“Kita di sini bersama-sama berkolaborasi untuk mencari solusi berdasarkan harmoni dan kesetaraan,” kata Din dalam pidato pembukaannya.
Menurut Din, dunia saat ini berada dalam ketidakpastian karena konflik dan perang yang melanda dunia saat ini.
Karena itu, kata Din, masyarakat dunia perlu menjaga keseimbangan global dengan cara mengambil jalan tengah atau dalam Islam disebut Washatiyyah.
Lebih lanjut Din mengatakan, di tengah ekstremisme dan liberalisme global yang berlangsung, dunia perlu mengambil jalan yang moderat.
“Jika Asian Games memakai slogan Energy of Asia, maka kita menjadikan forum ini sebagai Energy of World,” jelas Din.
World Peace Forum akan dibagi menjadi beberapa sesi dengan pembahasan berbeda-beda di antaranya jalan tengah untuk peradaban baru dunia, jalan tengah dalam perspektif agama, jalan tengah dalam perspektif ideologi nasional, jalan tengah dalam implementasi ekonomi, jalan tengah dalam implementasi politik, jalan tengah dalam implementasi budaya.
Sejumlah pejabat dalam negeri hadiri dalam acara ini antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan Organisasi Konferensi Islam, Alwi Shihab, Duta Besar Palestina Zuhair Al Shuun, Ketua MUI Bidang Luar Negeri Muhyiddin Junaidi dan lain sebagainya.
Pada ujung pertemuan, forum akan melahirkan Jakarta Message sebagai rekomendasi atas krisis global yang berlangsung.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Teguh Imami