SURABAYA (Suaramuslim.net) – Syaikh Husein Ibn Ali Barahmah Al-Makky (30), pembina Griya Al Qur`an yang menjadi hafidz sejak usia 13 tahun membagikan pengalaman masa kecilnya hingga bisa menjadi hafiz Al-Qur`an di usia muda kepada Suaramuslimdotnet, Selasa (04/09).
“Saya mulai menghafal di usia yang masih belia, 7 tahun. Di usia tersebut banyak yang memotivasi saya untuk menghafal Al Qur`an. Pertama, keluarga yang mendukung dan keluarga hafiz semua. Kedua, Murabbi (pembimbing) yang terus memotivasi untuk menghafal Al Qur`an,” ucap Husein.
Di usia 7 tahun itu, Husein sudah menghafal 2 juz, saat itu baginya terkesan sedikit, mengingat lingkungannya adalah hafiz, saudara, orangtua, semua menjadi penghafal Al Qur`an. Namun ia pantang menyerah, disiplin adalah kuncinya untuk terus menghafal Al Qur`an.
Husein muda bersekolah mulai dari pukul 7 pagi dan berakhir pukul 1 siang. Setelahnya ia makan, istirahat. Setelah Ashar hingga Isya adalah waktunya menghafal Al Qur’an di masjid. Keluarganya pun demikian, ayah, kakak, semua di masjid untuk menghafal Al Qur`an.
“Orangtua melarang saya untuk kembali ke rumah bila belum Isya dan belum hafalan, itulah yang saya kenang hingga sekarang”, jelasnya.
Peran Seorang Murabbi
“Saya memiliki dua murabbi (pembimbing) yang paling berpengaruh. Pertama, murabbi awal saya sangat keras dalam mendidik untuk menghafal. Bila tidak menghafal dihukum, sering sampai nangis, dan bila pulang saya lapor orang tua”, kenang Husein.
Namun sesampainya di rumah dan melapor kepada orangtua, justru tidak didengarkan, orangtua malah membela murabi untuk lebih keras dalam mendidik, pola disiplin ini yang memacu Husein untuk terus menghafal Al Qur`an.
“Kedua, Murrabi kedua ini yang paling berpengaruh, dia orangnya baik, tidak mudah marah, dan metode yang dikenalnya ketika mendidik muridnya yang bisa membuat saya cepat menghafal Al Quran,” ujar Husein.
Sistemnya reward and punisment. Bila menghafal diberi reward, bila tidak menghafal diberi hukuman.
“Yang masih saya ingat, dulu rewardnya saya dikasih kesempatan untuk menjadi imam salat Isya yang makmumnya ada ayah, keluarga dan orang-orang tua, dan saya sangat bangga” terang Husein.
“Dari situ saya sangat giat untuk menghafal Al Qur`an, hingga di usia 13 tahun saya bisa menjadi hafiz Al Qur`an”, lanjutnya. Syaikh Husein menyebut di usia yang ke 30 ia bersyukur bisa belajar kepada Syaikh dari Tunisia dengan sanad dua qiraah sekaligus.
Syaikh Husein dijadwalkan akan berbagi tips menghafal Al Qur`an dalam acara Majelis Pecinta Al Quran yang salah satu isinya adalah Wisuda Griya Al Qur`an ketujuh. Acara ini digelar pada 1 Muharram 1440 H atau Selasa 11 September 2019 di DBL Arena Jl. Ahmad Yani Surabaya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Ali Hasibuan