SURABAYA (Suaramuslim.net) – Jumat (28/09), gempa 7,5 magnitudo jenis tektonik mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, memicu gelombang tsunami yang menerjang Palu dan Donggala. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), per hari Senin (08/10), sebanyak 1.948 orang meninggal dunia. Meski status tanggap darurat akan dihentikan, pencarian terhadap korban di Palu dan Donggala akan tetap dilakukan, hanya saja dengan personel yang minimal. Termasuk juga alat-alat berat akan dikurangi.
Menjalankan instruksi dari Panglima TNI, Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V), membuka Posko Peduli Bencana dan mengirimkan personelnya yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI AL, bergerak dari Surabaya menuju Palu, Sigi dan Donggala (9/10) dengan menggunakan KRI Surabaya.
Kolonel Laut Pertama Nazaruddin sebagai Asisten Personil Lantamal V dalam Talkshow Ranah Publik di radio Suara Muslim Surabaya 93.8 fm (08/10/18) mengatakan, donasi yang diterima merupakan hasil kerjasama dari seluruh komponen bangsa, warga sipil, militer, dan rekan-rekan kepolisian.
“Bantuan akan terus berlanjut, terdiri dari beberapa gelombang. Saat ini ada 3 KRI yang sudah on board di Palu, di antaranya KRI Surabaya, KRI Makassar, dan satu KRI dr Soeharso yang mempunyai spesialisasi khusus sebagai rumah sakit terapung untuk pelayanan kesehatan”, tuturnya.
Nazaruddin menjelaskan, KRI dr Soeharso memiliki ruang bedah untuk operasi saat peperangan berlangsung, namun dalam situasi damai kapal difungsikan sebagai bantuan kemanusiaan tanggap bencana.
“Kemarin beberapa operasi sudah dilakukan, dari operasi ringan, respon cepat bagi penanggulangan pasien terluka. Hingga saat ini sekitar 355 korban yang sudah tertangani, termasuk membantu korban bencana yang melahirkan”, ujar Nazaruddin.
“Posisi KRI dr Soeharso, lanjutnya, saat ini stand by di dermaga Pantoloan Palu yang dikomando oleh Laksamana Pertama dr Gede Nalendra, yang kesehariannya sebagai Kepala RSAL dr Ramelan Surabaya,” ujarnya.
Nazaruddin menyebut, proses penggalangan bantuan ini bersifat satgas, perintah langsung dari panglima TNI. Karena selain dipersiapkan untuk Operasi Militer sewaktu perang, tugas pokok TNI melaksanakan Operasi Militer selain perang yaitu saat terjadi bencana. Aturan itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004.
Sampai saat ini, Lantamal V masih menerima donasi dari warga sipil untuk disalurkan kepada korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. “Bantuan akan dibawa dengan KRI melalui laut. Bagi warga yang ingin menitipkan bantuan, bisa langsung datang ke Lantamal V Jln. Laksda Moh. Nazir nomor 56 Perak Utara Surabaya”, pungkas Nazaruddin.
Reporter: Dani Rahmati
Editor: Muhammad Nashir