SURABAYA (Suaramuslim.net) – Perhatian jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur terhadap derita sesama terus diberikan. Khususnya, bagi sesama saudara yang sedang terkena musibah, baik di Lombok, maupun di Palu dan Donggala (Sulawesi Tengah).
Kali ini, PWNU Jatim mempertegas kembali kepeduliannya ke Pulau Lombok. Dengan menyerahkan donasi untuk membantu korban bencana gempa bumi di Lombok, NTB. Donasi yang terkumpul dari masyarakat dan warga Nahdliyin Jawa Timur tersebut diserahkan langsung ke pihak NU Peduli NTB dan para penerima bantuan.
Donasi diserahkan dalam bentuk uang tunai dan mesin air. Bantuan ini diserahkan pada masa rekonstruksi pasca-bencana yang dipergunakan untuk pembangunan hunian sementara (huntara), masjid dan sumbangan untuk pondok pesantren.
“Bantuan yang kami serahkan khusus yang terkumpul lewat pengurus wilayah saja dengan nilai hampir Rp 6 miliar lebih. Dalam bentuk seperti yang terkumpul di masjid-masjid, ada uang recehnya dan seribuan, seperti itu diserahkan,” kata KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU jatim, usai acara penyerahan donasi di Aula NU NTB, di Mataram, Sabtu 3 Nopember 2018.
Menurutnya, yang dilakukan merupakan bentuk rasa kepedulian sesama anak bangsa. Seseorang harus satu rasa, hati dan pikiran.
“Jika satu merasakan sakit, semua juga ikut merasakan sakit,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Tim NU Peduli NTB, Baiq Mulyana, bahwa total yang diterima khusus dari PNU Jatim adalah Rp 5,5 miliar.
Menurutnya bantuan tersebut dipergunakan untuk tahap rekonstruksi mulai dari pembangunan dua masjid secara permanen, huntara, pembangunan musalla dan bantuan untuk pondok pesantren.
“Bantuan tersebut digunakan diantaranya untuk pembangunan secara permanen dua masjid sebesar Rp 2,5 miliar, huntara 320 unit, empat mushalla dan bantuan untuk pesantren,” terang Baiq Mulyana yang juga menjabat sebagai Rektor UNU NTB.
Bantuan yang diterima dari PWNU Jatim tersebut akan dipergunakan untuk membangun ratusan Huntara yang tersebar di Lombok Utara dengan jumlah paling banyak, lalu di Lombok Barat dan Lombok Timur.
Sumber: PWNU Jatim
Editor: Muhammad Nashir