Suaramuslim.net – Kehamilan merupakan anugerah terindah bagi pasangan, apalagi bagi pengantin baru atau pasangan yang sudah lama menantikannya. Ketika tanda-tanda kehamilan itu sudah mulai ada, hendaknya sebagai calon orang tua segera memperkenalkan diri kepada calon buah hati, dengan berbisik mesra ”Kamilah ayah dan ibumu, Nak!”
Karena menurut sebuah penelitian, pembentukan telinga sebagai organ pendengaran dimulai sejak kehamilan minggu ke 4-5, bersama dengan terbentuknya wajah, otak, hidung, dan mata. Kemudian pada usia kehamilan 18 minggu, kemampuan mendengar bayi mulai berfungsi. Kemampuan mendengar ini akan terus meningkat seiring dengan perkembangannya.
Jangan merasa malu atau pun segan untuk meluangkan waktu demi buah hati dengan mengajaknya berbicara. Bicaralah padanya dengan suara yang lembut agar buah hati mengenali suara ibunya yang penuh kasih sayang sejak dalam kandungan. Ajaklah buah hati untuk mengenali suara ayahnya juga, dengan cara meminta sang ayah untuk berbicara dengan janin dalam jarak yang cukup dekat dengan perut ibu. Janin yang masih berkembang di rahim seorang ibu sudah mampu mendengar suara-suara yang terdapat di luar rahim. Bayi yang berada di dalam kandungan mempunyai kemampuan yang sangat terbatas untuk mendengar, namun bisa membedakan suara ibunya sendiri.
Perkenalan dengan calon buah hati dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
Pertama, Mendengarkan Al Quran pada bayi yang ada dalam kandungan. Semakin sering orang tua memperdengarkan ayat-ayat Al Quran pada calon buah hati, maka semakin sering pula orang tua memberikan stimulasi-stimulasi edukatif pada calon buah hati.
Cara ini bisa diterapkan di rumah, tapi sangat disarankan jika orang tuanya langsung yang membacakannya. Selain mendapat pahala yang besar, juga bermanfaat untuk calon buah hatinya. Karena suara kedua orang tuanya lebih berpengaruh dari pada murottal atau kaset.
Kedua, Mulai membiasakan hal-hal baik sesuai adab islami. Perintah ini ditujukan kepada orang tua. Membiasakan dan menerapkan adab islam di setiap perbuatan. Mungkin yang sebelumnya khilaf, jarang mengamalkan adab islami, seperti salam sebelum masuk rumah, tidak membaca hamdalah ketika bersin dan tidak berdoa setiap melakukan sesuatu, maka sebaiknya segera kembali kepada sunnah dan perintah-Nya.
Karena apa yang menjadi kebiasaan orang tua akan terbentuk pada karakter anak. Mari kita mulai membiasakan diri menggunakan adab-adab islami sejak calon buah hati masih berada di dalam kandungan. Percaya atau tidak percaya bahwa sebenarnya si anak sudah dapat merespon dan merasakan. Terutama ketika kandungan sudah berusia 5 bulan.
Ketiga, Banyak berdoa dan mensalihkan diri. Karena orang tua adalah cerminan dari anak-anaknya kelak. Bila menginginkan anak yang memiliki akhlakul karimah, mari memperkenalkan diri kepada calon buah hati sebagai ayah dan ibu yang memiliki akhlakul karimah pula. Dengan begitu, semoga Allah senantiasa menjaga dan membantu kita dalam mendidiknya kelak ketika sang buah hati telah lahir ke dunia. Wallahu a’lam bishawab.
Kontributor: Santy Nur Fajarviana*
Editor: Oki Aryono
*Pengajar di MIT Bakti Ibu Kota Madiun