JAKARTA (Suaramuslim.net) – Sunanto alias Cak Nanto resmi terpilih sebagai ketua formatur dalam Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-XVII yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (28/11) setelah meraih 590 suara, disusul Ahmad Labib 292 suara dan Ahmad Fanani 266 suara. Karena itu Cak Nanto resmi menggantikan posisi Dahnil Anzar Simanjuntak.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) ini mengaku tidak ingin mengorbankan proses panjang muktamar hanya untuk mendukung salah satu calon di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Dia juga bertekad menjaga khittah dan marwah persyarikatan Muhammadiyah. Hal itu dilakukan sesuai dengan amanah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
“Semua kader harus menjaga khittah Persyarikatan Muhammadiyah, yaitu harus menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik dan calon presiden,” tutur pria kelahiran Sumenep, Jawa Timur dalam keterangan tertulis yang diterima Suaramuslimdotnet, Kamis (29/11).
Baginya, Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah dan kultural. Tidak boleh menyeretnya kepada kepentingan politik pragmatis. Namun, dia menyampaikan bahwa Pemuda Muhammadiyah juga perlu mengisi ruang politik dengan keadaban dan kebajikan. Karena, kata Cak Nanto pemuda tidak boleh berpangku tangan dan menunggu untuk berkemajuan.
“Individu-individu silakan, itu pilihan, tapi jangan bawa-bawa nama besar Muhammadiyah,” tegasnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir