SURABAYA (Suaramuslim.net) – Acara tahunan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI), Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 resmi dibuka oleh Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia pada Selasa (11/12). Acara ini merupakan event tahunan Bank Indonesia yang bekerjasama dengan institusi lain untuk memperkuat dan melanjutkan komitmen dalam mempromosikan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Diselenggarakan dari hari Selasa (11/12) sampai Jumat (14/12) di Grand City, Surabaya, Jawa Timur.
Dalam rangka ISEF ke-5 ini, BI ingin mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dengan tema “Memperkuat Ekonomi Nasional: Penciptaan Rantai Nilai Halal dan Inovatif”.
Dalam memperkuat ekonomi dan keuangan syariah, kali ini BI menggandeng seluruh pesantren di Indonesia yang menjadi salah satu rantai nilai halal. Tema yang disampaikan Perry dalam sambutan pembukaan adalah “Fastabiqul Khairat melalui Pesantren sebagai Salah Satu Rantai Nilai Halal”.
“Lewat fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan), mari kita berjuang menjadi mandiri dan menjadikan rantai ekonomi halal,” ucapnya.
Sejak awal penyelenggaraannya, ujar Perry, ISEF dirancang untuk menjadi salah satu event ekonomi dan keuangan syariah terbesar dan terdepan di Indonesia yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterlibatan berbagai segmen masyarakat terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional.
Oleh karena itu, lanjut Perry, ISEF merupakan event strategis yang dapat berkontribusi signifikan dalam mengelaborasi dan menyatukan berbagai pemikiran dalam membangun sistem ekonomi dan keuangan syariah nasional.
Perry menyebut ekonomi dan keuangan syariah diyakini sebagai sumber pertumbuhan baru ekonomi nasional yang pengembangannya selaras dengan program nasional Pemerintah dalam mendukung pencapaian kemandirian ekonomi Indonesia.
Rangkaian ISEF dikelompokkan menjadi Shari’a Economic Forum dan Shari’a Fair. Shari’a Economic Forum yang berlangsung mulai tanggal 11-14 Desember 2018 meliputi kegiatan seminar, workshop, focus group discussion dan international working group meeting, yang melibatkan tokoh, pakar serta praktisi ekonomi dan keuangan syariah baik nasional maupun internasional.
Sedangkan Shari’a Fair yang berlangsung pada tanggal 11-15 Desember 2018 diarahkan untuk mendukung pelaksanaan strategi pembentukan Halal Supply Chain yang meliputi penguatan di sektor: pertanian terintegrasi (Integrated Farming), industri pengolahan (Halal Food and Fashion), energi terbarukan (Renewable Energy), dan wisata halal (Halal Tourism).
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir