JAKARTA (Suaramuslim.net) – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Cina yang terletak di jalan Mega Kuningan, Kuningan, Jakarta Pusat pada Selasa (18/12).
Aksi unjuk rasa yang juga diinstruksikan secara serentak oleh PB HMI ini untuk meminta pemerintah Cina menghentikan pelanggaran HAM terhadap muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.
Ketua Umum PB HMI Respitori Sadam Al Jihad mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong Kementerian Luar Negeri untuk bersikap tegas terhadap pelanggaran HAM yang dialami oleh jutaan muslim Uighur di Xinjiang.
“Kita juga akan mendorong Kemenlu untuk mempertegas sikap bangsa (Indonesia) terkait kondisi di Uighur. Bahwa situasi di Uighur harusnya pemerintah Indonesia yang notabene umat Islam terbesar membela hak keberagamaan, karena ini adalah bagian dari HAM yang paling hakiki,” kata Sadam di lokasi, Selasa (18/12).
Sebelumnya, pemerintah Cina mengeluarkan kebijakan untuk menangkap dan memasukkan muslim Uighur ke dalam kamp-kamp ‘pendidikan’ jika kedapatan menjalankan ritual keagamaannya seperti ibadah salat, puasa, tidak makan babi dan lainnya.
Berdasarkan laporan investigasi UN Committee on the Elimination of Racial Discrimination dan Amnesty International and Human Rights Watch pada bulan Agustus, sekitar dua juta warga Uighur ditahan otoritas Cina di penampungan politik di Xinjiang.
Selain itu sebagaimana yang telah diberitakan, banyak para tahanan yang dipenjara untuk waktu yang tak ditentukan dan tanpa dakwaan. Bahkan, penahanan tersebut tidak sedikit yang berujung pada penyiksaan dan kematian.
“Kami akan menekan pemerintah Cina melalui Kedubesnya di Indonesia untuk bisa menyuarakan bahwa umat Islam memiliki rasa kemanusiaan yang kuat,” tambah Sadam.
Dari pantauan Suaramuslimdotnet, sekitar 40 massa HMI hadir di depan kedubes Cina. Dalam aksinya mereka melakukan orasi meminta pemerintah Indonesia tegas terhadap Cina.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir