JAKARTA (Suaramuslim.net) – Desakan mundur terhadap Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais oleh sebagian pendiri PAN menjadi perbincangan hangat menjelang pergantian tahun 2018.
Lima pendiri PAN itu mempersoalkan sikap Amien Rais yang mereka nilai telah melanggar nilai-nilai dan asas perjuangan partai. Hal ini disampaikan melalui surat terbuka yang ditandatangani oleh Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty dan Zumrotin.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menduga kelima pendiri PAN dipakai untuk menjadi kaki tangan rezim Jokowi untuk mematikan mesin dukungan PAN terhadap Prabowo-Sandi.
“Kalau itu yang terjadi, ada hubungan campur tangan capres lain yang melakukan permainan menggoreng PAN, sangat disayangkan berpolitik memecah belah dan melakukan pembelahan di internal PAN demi merusak soliditas dukungan PAN terhadap capres oposisi yang mengusung Prabowo-Sandi,” kata Pangi melalui keterangan persnya, Jumat (28/12).
“Surat terbuka tersebut mengindikasikan adanya kejanggalan dalam upaya mendongkel dan mendeligitimasi posisi Amien Rais dari struktur partai,” tambah Pangi.
Menurut Pangi Syarwi Chaniago, adanya surat permintaan mundur ini lantaran sikap Amien Rais yang memposisikan diri sebagai pendukung Prabowo-Sandi.
“Ada dugaan ingin mendelegitimasi, menggusur Amien Rais sebagai pemilik saham dan founding father PAN,” tambahnya.
Selain itu kata Pangi, manuver politik lima orang pendiri PAN ini juga bisa dimaknai sebagai upaya menyeret partai ke dalam konfik internal dalam rangka menurunkan soliditas dan loyalitas kader yang all out memenangkan Prabowo-Sandi.
“Hal ini bisa dilihat dari indikasi adanya sebagian kader yang memberikan dukungan ke kandidat lain,” katanya.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir