NEW YORK (Suaramuslim.net) – Konferensi Internasional Rohingya yang digelar pada Ahad (10/02) di New York menyerukan pemboikotan Myanmar atas genosida yang dilakukan terhadap etnis Rohingya.
Konferensi Internasional tentang Perlindungan dan Pertanggungjawaban di Burma ini mempertemukan para aktivis, pegiat HAM, ulama korban genosida dan pejabat PBB.
Seperti yang dikutip dari kantor berita Turki Anadolu, konferensi ini menyoroti genosida di balik kekerasan dan penganiayaan Myanmar terhadap Muslim Rohingya.
Dalam forum ini, Dewan Keamanan PBB dikritik karena tidak mengambil langkah yang berarti meskipun ada laporan PBB tahun 2018 yang mendokumentasikan genosida terhadap Muslim Rakhine oleh pemerintah Myanmar.
Para peserta konferensi memperingatkan bahwa genosida telah terang-terangan terjadi namun tidak ada langkah yang diambil untuk mencegahnya. Selanjutnya para peserta juga menyoroti gagalnya komunitas internasional merespons kekerasan Myanmar yang dapat mengarah pada bentuk genosida lainnya.
Berbicara di konferensi itu, para aktivis perempuan, mengatakan tentara Myanmar menggunakan pemerkosaan sebagai senjata melawan perempuan Muslim Rakhine dan anak-anak mereka dibakar di depan mata.
Mereka menyebut meskipun orang yang paling teraniaya di Myanmar adalah Muslim Rakhine, etnis minoritas lainnya seperti Kachin dan Shan juga telah menjadi sasaran militer.
Konferensi ini menyerukan kepada masyarakat internasional dan perusahaan untuk memboikot dan mengambil tindakan kolektif terhadap pemerintah Myanmar.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir