Suaramuslim.net – Setiap saya menarasikan masjid yang dikelola profesional. Langsung saja dicibir. Mana mungkin masjid bisa gaji karyawan profesional. Mana mungkin masjid pemasukannya bisa tinggi.

Ini cerita tentang Baitul Mall Munzalan Indonesia. Baitul Mall-nya Masjid Munzalan Mubarakan. Luas masjidnya sekitar 3 kali ruang kelas. Kecil saja. Tapi mengakuisisi aset di kanan kiri masjid.

Laporan pekanannya rata-rata 400-500 juta. Dikali 4 pekan berarti 2M. 1 masjid. Bukan di Jabodetabek, tapi di Pontianak.

Karyawan 40-50 orang. Menggaji karyawan dedicated. Masjid punya griya sehat, punya pusat bisnis, punya pusat dakwah, punya toko, punya pusat pendidikan, punya gerakan santunan anak yatim, punya 600 relawan di Kalimantan Barat.

Silakan datang ke Masjid Munzalan Mubarakan Pontianak. Silakan melihat sendiri. Insyaallah jadi paham.

Maka saya mengajak, sahabat yang hasratnya memang panggilan ke dakwah, untuk memilih jalan full time dan full heart di jalan dakwah. Insyaallah akan terbuka jalan rezeki dari jalan yang Allah janjikan.

Dakwah ini urusan Allah. Mengurus anak yatim itu dijamin Allah. Membantu agama Allah itu pasti ditolong Allah. Mari contoh masjid Munzalan Mubarakan. Alhamdulillah masjid tumbuh, bahkan bisa mewarnai 1 negeri lewat gerakan infak berasnya.

Semoga kisah sederhana ini bermanfaat. Mari melangkah membangun institusi dakwah yang profesional. Bismillah.**

Penulis: Rendy Saputra*

*Ketua Jejaring Masjid Titik Cahaya
**Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net