SURABAYA (Suaramuslim.net) – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015, Prof Dr Din Syamsuddin MA hadir dalam Halalbihalal yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Gedung Muhammadiyah Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya pada Sabtu (22/6). Dalam sambutannya Din sempat membahas tentang Pilpres 2019.
Dia menyatakan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang dikembangkan dan diutamakan adalah orientasi nilai.
“Dalam memiliki dua pasangan calon (paslon) harus didasarkan nilai jujur dan adil,” ujarnya di hadapan ratusan hadirin yang memadati ruangan.
Din menambahkan, dua paslon yang menjadi pilihan menandakan dialektika politik bisa dijalankan. Maka, pilihan tidak boleh didasarkan pada sosok orangnya. Prinsip nilai amar makruf nahi munkar harus dikedepankan dan diutamakan.
“Di Indonesia belum sepenuhnya bisa jalan. Konsep dialektika politik ini memang lebih condong pada petahana karena dia pernah memimpin,” tegasnya.
Muhammadiyah terlalu kecil apabila memilih paslon di pilpres hanya dengan dasar diri orang bukan melalui konsep nilai. Tidak ada nilai tambah. Muhammadiyah adalah investasi besar yang harus berperan aktif dalam politik. Harus peka terhadap permasalahan bangsa.
“Kita harus menyamakan antena, frekuensi, dan sinyal terhadap permasalahan bangsa. Muhammadiyah harus memperjuangkan dan membela nilai-nilai ini. Ini penting,” ucapnya.
“Siapa pun yang menang tidak ada pengaruh dengan besarnya nama Muhammadiyah ini,” pungkasnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir