MADINAH (Suaramuslim.net) – Kedatangan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci memasuki hari keempat. Jemaah gelombang pertama langsung ditempatkan di Madinah sebelum memasuki Makkah untuk ibadah haji.
Dua jemaah haji Indonesia dilaporkan meninggal dunia dan 18 orang dirawat karena sakit. Seorang Jemaah asal Sukoharjo meninggal dunia di atas pesawat karena serangan jantung, Ahad (7/7). Jemaah asal Embarkasi Solo (SOC) 2 ini bernama Sumiyatun Sawi Krama (56).
Kedua, jemaah haji bernama Khairil Abbas bin Salim (62), meninggal dunia pada Senin (8/7). Jemaah haji asal embarkasi Batam 2 ini meninggal di Rumah Sakit Al Anshor akibat gangguan hati dan jatuh.
“Beliau diketahui memiliki riwayat hipertensi dan penyakit jantung,” kata Ketua Sektor 5 Madinah Khalillurrahman, Rabu (10/7), dilansir Kemenag.go.id.
Sementara itu, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menerima 18 jemaah haji yang sakit hingga hari ketiga, Senin (8/7). Tiga dari 18 pasien tersebut sudah pulang ke rombongan masing-masing. Pasien yang harus rawat inap di KKHI berjumlah 9 orang, 3 pasien psikiatri, dan 4 dirujuk ke rumah sakit.
“Sampai tadi malam kami sudah menerima 18 pasien,” kata Direktur KKHI Amsyar Akil di Madinah, Rabu (10/7).
Amsyar menyebutkan bahwa rata-rata keluhan jemaah haji Indonesia adalah gangguan psikiatri, seperti demensia. Pemicunya diduga akibat dehidrasi.
“Selain itu, kami juga menerima pasien bedah, faktur tempurung lutut, sulit buang air yang ternyata pembesaran prostat, kemudian pasien dislokasi lutut, kemudian selebihnya pernapasan,” ujar dr Amsyar.
KKHI adalah klinik sementara selama musim haji bagi jemaah Indonesia. Klinik ini dilengkapi ruang IGD yang dengan 11 tempat tidur, alat bantuan dasar medis, lifesaving, stimulator detak jantung (defibrillator) dan dokter jaga. Berseberangan dengan ruang IGD terdapat ruang ICU dengan kapasitas 9 tempat tidur. Selain itu, ada juga poli umum, apotek, laboratorium dan depo obat-obatan.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir