Suaramusli.net – Judul di atas bukan berarti memanfaatkan dalam artian negatif, yang menunjukkan keegoisan kita untuk bersenang-senang di atas penderitaan orang lain. Bukan memanfaatkan seperti itu. Sebelum membahas judul, kita simak dulu nasihat yang disampaikan oleh Abu Said Al-Khudri ra. saat beliau ditanya bagaimana cara mendekat pada Tuhan.
“Jalan menuju Tuhan sama banyaknya dengan makhluk yang DIA ciptakan. Tetapi jalan yang paling pendek dan mudah adalah dengan cara membantu orang lain, tidak mengganggu orang lain, dan membuat mereka bahagia.”
Kebahagiaan hakiki adalah dapat menempati posisi dekat dengan ALLAH SWT dan kekasihNYA. Untuk menuju posisi tersebut, ALLAH SWT menyediakan di sekitar kita, orang-orang untuk dibantu dan dibahagiakan.
“ALLAH senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
“Siapa yang biasa membantu hajat saudaranya, maka ALLAH akan senantiasa menolongnya dalam hajatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Manusia yang paling dicintai oleh ALLAH adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh ALLAH adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini—masjid Nabawi—selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani)
Dengan demikian, kiranya jelas bahwa untuk kebahagiaan kita, maka kita harus dapat membahagiakan orang lain. Semoga kita semua dimampukan dan dimudahkan untuk dapat membahagiakan orang di sekitar kita, istri (suami), anak, orang tua, saudara, tetangga, pembantu, tetangga, dan lainnya. Aamiin.
Penulis: Dr Gancar C. Premananto*
*Koordinator Program Studi Magister Manajemen FEB Universitas Airlangga Surabaya
Editor: Oki Aryono