Suaramuslim.net – Alat detektor logam yang digunakan tentara Israel saat memeriksa siapapun yang akan masuk ke Masjid Al Aqsha, akhirnya dilepas. Meski demikian, tentara Israel tetap melakukan pengawasan ketat dengan menggunakan kamera CCTV canggih yang dipasang.
Pada (25/07) Zionis Israel akhirnya setuju menghentikan penggunaan alat detektor logam di pintu masuk Masjid Al Aqsha. Hal ini terjadi karena menanggapi aksi protes yang dilakukan oleh muslim Palestina terhadap penjajah Israel. Namun, akan menggantinya dengan sistem pengamanan baru.
Keputusan terbaru diumumkan rezim Zionis setelah pertemuan kabinet yang berlangsung beberapa jam. Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa kabinet menerima proposal untuk menggantikan penggunaan detektor logam dengan alternatif lain, termasuk penggunaan peralatan berteknologi tinggi untuk tujuan pemeriksaan keamanan.
Menurut pernyataan itu lagi, polisi Israel akan menambah anggotanya untuk mengontrol Masjid Al-Aqsa yang dikenal sebagai Al Haram al Syarif, serta mengambil tindakan yang ‘tepat’ dalam memastikan keamanan di tempat suci itu, lapor kantor berita China, Xinhua.
Muslim Palestina: Kamera Pengintai Tak Mewakili Tuntutan Kami
Amarah demi amarah atas perlakuan Israel semakin terlihat pasca pemasangan kamera pengintai dengan teknologi tinggi dilakukan. Israel menurunkan pengamanan tambahan di kompleks masjid Al-Aqsha. Umat Islam Palestina melihat hal itu sebagai pelanggaran yang tidak dapat diterima atas salah satu situs mereka yang paling suci.
Berdasarkan laporan aljazeera.com, bahwa saat detektor logam dilepaskan, ratusan orang Palestina memprotes kamera keamanan yang masih ada. Saat itu buldozer memasang kabel untuk kamera baru dengan perangkat lunak pengenalan wajah yang canggih. Mereka menolak masuk kompleks tersebut sebagai protes dan telah berdoa di jalan-jalan di luar sebagai gantinya.
Selama berlangsungnya pelepasan detector logam dan pemasangan kamera pengintai, pasukan Israel menembakkan peluru baja berlapis baja, granat setrum ke pemrotes.
Kemarahan besar, orang-orang Palestina lebih terlihat dari sebelumnya. Masyarakat Palestina mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menerima tindakan pengamanan di kompleks Masjid Al-Aqsha.
“Kami ‘menolak’ kamera pengintai ini dipasang, karena merugikan orang-orang Palestina lebih jauh. Kamera ini dibuat untuk mengidentifikasi wajah orang-orang yang dilarang memasuki Masjid al-Aqsa,” ungkap Hussein Sa’da, dalam demonstrasi baru atas pemasangan kamera pengintai di Al Aqsha.
Ia menambahkan, “Kami berdoa setiap pagi di sini, dan polisi menyerang kami,” paparnya. Muslim Palestina berniat untuk terus berdoa di sini sampai Israel menghilangkan semua alat pengamanan itu, baik yang baru terpasang atau sudah lama.
Warga Palestina menduga bahwa, tak dilepaskannya Al Aqsha sepenuhnya adalah trik Israel untuk menguasai Yarussalem seutuhnya. Karena itu mereka tetap harus melindungi Al Aqsha sebagai situs terpenting umat Islam.
“Tindakan tersebut tidak memenuhi tuntutan para pemuja Muslim,” ungkap Sheikh Najeh Bakirat, direktur Masjid Al Aqsa. Sheikh Raed Saleh, seorang pejabat Al Aqsa, juga mengatakan bahwa orang-orang Palestina tak akan menerima sistem keamanan apapun dipasang. (muf/smn)