Suaramuslim.net – Menurut hasil penelitian PISA (Program for International Student Assessment) menunjukkan bahwa minat baca anak- anak rendah. Berdasarkan hasil survei tersebut, Indonesia menampati posisi ke-70 dari 72 negara yang diteliti. Apakah dengan adanya penelitian ini maka menjamin bahwa minat baca anak-anak Indonesia rendah?
Dalam hal ini tentu banyak faktor yang membuat minat membaca anak-anak rendah. Bisa jadi karena faktor di dalam diri anak yang memang tidak memiliki minat membaca atau kemampuan membaca dengan baik namun bisa pula karena faktor eksternal seperti ketersediaan buku yang kurang, sulitnya mendapatkan akses untuk memperoleh buku bacaan yang menarik anak.
Terlepas dari hasil penelitian yang dibahas di atas. Peran pendidikan dalam menumbuhkan budaya membaca adalah dimulai dari rumah. Orang tua memiliki porsi besar dalam menumbuhkan budaya membaca ini pada anak.
Ada sebuah ungkapan yang cukup terkenal yakni “buku adalah jendela dunia.” Bagaimana bisa demikian? Ya, karena dengan buku kita bisa banyak mendapatkan berbagai macam informasi dengan membaca.
Masih segar dalam ingatan kita kisah artis muda milenial yakni Maudy Ayunda pemeran utama Perahu Kertas. Kemampuannya di bidang seni peran ternyata diimbangi dengan prestasi akademik yang luar biasa. Ia diterima di dua kampus ternama. Wah keren sekali bukan?
Setelah digali lebih jauh ternyata tips dari orang tua Maudy adalah membuatnya banyak berinteraksi dengan buku. Tak salah lagi, ia memiliki wawasan yang luas. Nah, sayangnya aktivitas membaca semakin mengalami banyak penurunan. Di era milenial seperti saat ini, kebanyakan orang dewasa, anak-anak bahkan balita lebih tertarik dengan gawai dan segala fitur yang disediakan di dalamnya. Lalu, jika hal ini terus terjadi maka budaya membaca akan semakin menurun dan bagaimana mengatasinya?
Para ayah dan bunda perlu memiliki strategi untuk tetap membangun budaya membaca khususnya. Di masa golden age mereka, membangun kebiasaan baik ini akan terbawa hingga ia dewasa. Budaya membaca perlu diterapkan sejak anak usia dini. Nah, inilah 5 cara efektif untuk membuat anak kecanduan membaca sejak usia balita!
1. Sediakan berbagai macam buku menarik seusia mereka
Pada dasarnya setiap anak dilahirkan cerdas. Mereka akan terbentuk sesuai dengan kebiasaan yang kita bangun. Kebanyakan anak usia di bawah 2 tahun akan tertarik dengan buku-buku penuh gambar dan warna mencolok. Ini akan menjadi daya tarik bagi mereka untuk mengenal berbagai macam buku. Bagi balita pada umumnya. Mereka senang dengan hal baru. Jadi ayah bunda memang harus kreatif menyediakan berbagai macam jenis buku ya!
Poin yang tidak kalah penting adalah hindarkan pemberian gawai pada anak usia balita. Karena bisa mempengaruhi daya konsentrasi dan ketertarikan anak pada apa pun. Sebagai gantinya maka sediakan buku menarik sebagai alternatifnya.
2. Berikan contoh membaca buku dengan rutin
Pembelajaran terbaik memang bukanlah sekedar teori. Pernyataan tersebut sangat sesuai jika diterapkan untuk balita. Di usia mereka yang sedang mengalami golden age dalam perkembangannya, kegiatan meniru lingkungan sekitar lah yang tertanam dalam alam bawah sadar mereka.
Jadi, contoh melakukan aktivitas membaca rutin yang dilakukan oleh orang tua menjadi cara efektif untuk membuat anak juga melakukan hal yang sama.
Pada dasarnya pendidikan utama orang tua pada anak adalah melakukan pengasuhan. Mengutip perkataan Psikolog anak, Bunda Elly Risman menyampaikan bahwa mengasuh itu membentuk kebiasan dan meninggalkan kenangan. Nah, sebagai orang tua kebiasaan dan kenangan apakah yang akan kita terapkan kepada anak kita? Membaca adalah salah satu kebiasaan yang akan menjadi bekalnya dalam menghadapi zamannya nanti.
3. Membaca bersama dengan ekpresi dan intonasi
Pada umumnya, hal sederhana bagi seorang balita adalah pengalaman baru untuk mereka. Dan mereka akan tertarik dengan hal-hal unik yang mereka temui. Bercerita bersama sangat efektif untuk membuat anak merasa nyaman. Apalagi jika orang tua yang membacakannya dengan ekpresi yang menggambarkan isi cerita. Ditambah lagi dengan intonasi yang sesuai dengan alur cerita.Hal ini akan menumbuhkan rasa senang bagi pendengar yaitu si balita. Sehingga mereka ketagihan untuk dibacakan cerita lagi.
Menumbuhkan minat baca memang perlu kesabaran dan waktu luang yang cukup. Merupakan tugas para orang tua untuk membangun kedekatan bersama anak khususnya di usia balitanya. Membangun kebiasan baik salah satunya membaca.
Dalam membaca akan ada waktu untuk berkisah, momen berkisah ini akan memberikan kesempatan kita menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak. Karena menurut pendekatan neurosains, di usia anak 0- 6 tahun perkembangan syarafnya akan berkerja optimal. Pastinya hal ini menguntungkan untuk menstimulus tumbuh kembangnya.
Bagi orang tua yang bekerja. Setidaknya berikan waktu khusus dalam sepekan untuk bisa membersamai anak membaca buku. Tidak perlu lama, tapi berkualitas. Hal ini akan memberi kesan positif bagi anak di usia balitanya.
4. Tempat khusus membaca yang nyaman
Membaca memang bisa dilakukan di mana pun. Namun menjadi lebih maksimal jika kita memberikan ruang khusus untuk membaca. Misal perpustakaan pribadi. Sebuah ruang khusus yang dirancang untuk membaca berbagai macam buku.
Sebagaimana orang dewasa, mereka akan mencari tempat menikmati buku bacaan mereka. Nah, begitu pula bagi si balita kita. Mereka juga akan menyukai aktivitas membaca dengan kondisi ruang dan suasana yang mendukung. Sederhana saja tapi nyaman. Sebagaimana perpustakaan yang dirancang khusus dibuat senyaman mungkin untuk pengunjungnya. Maka demikian pula tempat khusus di dalam rumah kita. Dipastikan aktivitas membaca akan membuat anak ketagihan melakukannya lagi dan lagi.
5. Mengaitkan isi cerita dengan kehidupan sehari-hari
Setiap buku yang dibuat oleh seorang penulis tentu mengandung unsur berupa hikmah cerita. Tak terkecuali buku untuk balita. Dan semakin seru jika saat melakukan akitivitas membaca bersama. Para orang tua atau pendamping yang membersamai anak membaca memberikan informasi yang bisa diterima anak dari membaca dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Hal ini cukup efektif untuk memberikan pengalaman belajar melalui kisah orang lain namun diterapkan pula untuk kehidupan sendiri. Dengan demikian anak akan terbiasa untuk membaca dan menganalisa. Sehingga mengasah kemampuan kritis ananda. Seru kan!
Membangun kebiasaan baik memang butuh usaha lebih dalam mencapainya. Namun bukan berarti tidak mungkin jika kita sebagai orang tua melakukan usaha terbaik kita. Salah satunya membangun kebiasaan membaca. 5 cara efektif membuat anak kecanduan membaca di usia balita di atas sangat mungkin untuk diterapkan. Dengan niat yang sungguh-sungguh, ingin kan punya anak seperti Maudy Ayunda? Mari kita biasakan anak mencintai buku sejak dini.
Penulis: Hamimeha