SURABAYA (Suaramuslim.net) – Polemik di media sosial yang mempertanyakan Ustaz Bangun Samudra lulusan S3 Vatikan dijawab oleh dai domisili Surabaya ini. Menurutnya, lulusan S3 Vatikan itu hanya tambahan dari panitia pelaksana.
“Itu yang nambah-nambah para penyelenggara acara, saya tidak pernah tahu, karena biasanya jika saya diminta ngisi saya langsung datang, ngisi ceramah, kemudian pulang. Saya tidak pernah memperhatikan banner-banner yang terpasang,” ujarnya saat dimintai keterangan oleh Suaramuslim.net, Rabu (19/2).
Ustaz Bangun, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa memang dirinya lulusan S2 Vatikan, bukan S3 Vatikan.
“Saya dulu kuliah S2 di Vatikan. Namun surat ijazah, surat seminar dll, tidak punya, karena sudah diambili semua. Diambil orang yang tidak bisa saya ceritakan. Saya pernah diancam mau dibunuh,” tegasnya menjelaskan.
“Hal itu saksinya hanya saya sama Allah. Soalnya kan semuanya sudah dicabut, dimintai semua, sekarang sudah tidak ada,” lanjutnya.
Mantan pastur tersebut kemudian menganggap polemik ini diangkat untuk menjatuhkan dirinya.
“Kalau saya ndak apa lah digitukan, sudah biasa itu. Seperti Felix Siauw juga digitukan, dan beberapa ustaz juga. Mereka kan, kalau bisa menjatuhkan pendakwah-pendakwah artinya sukses. Akhirnya juru dakwah sudah tumbang dan juru kebatilan yang akan maju,” pungkasnya.
Sebelumnya, akun @RomoJostKokoh menulis di Twitter mengomentari banner ceramah Ustaz Bangun Samudera di sebuah masjid yang mencantumkan lulusan S3 Vatikan.
“Kenapa umat beragama di sini mudah sekali dibohongi? Contoh jelas: Dia pernah di Seminari Garum-Blitar (SMA) & hanya 1 tahun artinya tidak lulus! Setelah mualaf, tahu-tahu muncul sebagai ustaz & mengaku mantan pastor (pastor genius lulusan S3 Vatikan). Anehnya ribuan orang langsung percaya begitu saja,” cuit Romo Jost Kokoh yang kemudian menjadi viral.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir