Suaramuslim.net – Setiap wanita akan mengalami menopause, yaitu masa ketika siklus menstruasi berakhir secara alami, di usia 40 hingga 50-an. Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal 12 bulan.
Menopause terjadi saat ovarium atau indung telur di dalam tubuh wanita tidak lagi melepaskan sel telur, sehingga tubuhnya berhenti mengalami menstruasi. Dengan kata lain, setelah memasuki masa menopause, seorang wanita tidak lagi dapat hamil secara alami.
Tidak hanya berhenti menstruasi, banyak perubahan lain terjadi dalam tubuh wanita yang menopause, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hasrat seksual, hingga kesuburan. Wanita yang sudah menopause tidak bisa hamil lagi.
Gejala menopause yang dialami para wanita menjelang menopause merupakan akibat dari berkurangnya hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron. Apa saja gejala-gejala yang akan timbul saat memasuki menopause? Berikut suaramuslim.net merangkum dari beberapa sumber.
1. Siklus menstruasi berubah
Jumlah darah yang keluar saat menstruasi mungkin akan lebih banyak, lebih sedikit ataupun hanya flek. Durasinya pun berbeda, bisa jadi lebih singkat. Jika mengalami flek setelah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, mungkin harus berkonsultasi pada dokter.
2. Hot flashes
Hot flashes merupakan kondisi mengalami sensasi panas, baik di bagian atas tubuh atau bahkan seluruhnya. Wajah dan leher mungkin dapat menjadi merah dan mungkin akan menjadi berkeringat. Intensitas hot flash dapat bervariasi mulai dari ringan hingga kuat, bahkan sampai mengganggu tidur. Kondisi ini biasa berlangsung antara 30 detik hingga 10 menit. Sebagian besar wanita mengalami kondisi ini selama satu hingga dua tahun setelah menstruasi terakhir mereka.
Hot flash mungkin akan terus berlanjut setelah menopause, namun seiring dengan berjalannya waktu, kondisi ini akan semakin jarang dialami. Konsultasikan kepada dokter jika gejala yang dialami sangat mengganggu aktivitas.
3. Kemaluan menjadi kering
Berkurangnya produksi estrogen dan progesteron dapat memengaruhi kelembapan lapisan tipis yang melapisi dinding kemaluan. Gejala yang kamu alami dapat berupa rasa gatal atau panas di bagian mulut kemaluan. Kekeringan di daerah vital ini dapat menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim. Untuk mengatasinya, kamu dapat mencoba pelumas berbahan dasar air, atau pelembap kemaluan. Berkonsultasilah pada dokter apabila masih merasa tidak nyaman.
4. Penurunan gairah seksual
Bila memasuki masa menopause, perempuan dapat mengalami masalah untuk tidur atau mempertahankan tidur. Kamu mungkin bangun lebih pagi dari biasanya dan malamnya memiliki kesulitan tidur lagi. Untuk mendapatkan istirahat yang cukup, disarankan cobalah berbagai teknik pernapasan dan relaksasi.
5. Lebih emosional dan sensitif
Selain hormon estrogen memengaruhi kelembapan alat vital, produksi hormon ini juga memiliki pengaruh pada perubahan emosi perempuan. Sehingga perempuan menjadi lebih sensitif, mudah marah, gelisah, lebih agresif, sulit fokus, dan cepat merasa lelah.
Menenangkan suasana hati akibat perubahan hormon yang terjadi saat memasuki menopause, bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup dan makan keledai untuk mengurangi stres.
6. Insomnia
Kesulitan tidur adalah indikasi yang bisa dirasakan ketika memasuki tahap menopause, perempuan akan menjadi susah untuk tidur di malam hari dan mungkin akan terbangun di tengah malam dan sulit memejamkan mata kembali.
Berolahraga secara teratur dengan cukup adalah upaya yang bisa dilakukan supaya pada malam hari bisa tidur dengan nyenyak, selain itu jauhkan minuman seperti kafein karena bisa memperburuk pola tidur.
7. Perubahan kulit dan rambut
Seiring dengan bertambahnya usia, penurunan jaringan lemak dapat membuat kulit perempuan lebih kering dan tipis. Berkurangnya estrogen juga dapat membuat rambut lebih rapuh dan kering. Hindari penggunaan produk perawatan rambut dengan bahan kimia yang terlalu kuat, karena dapat memperparah kerusakan rambut.
8. Masalah pada saluran kemih
Perempuan yang telah memasuki masa menopause biasanya akan mengalami inkontinensia urine atau sulit menahan pipis, buang air kecil menjadi lebih sering, hingga nyeri atau anyang-anyangan saat buang air kecil.
Keluhan-keluhan tersebut terjadi akibat jaringan di alat vital dan saluran kemih yang menipis dan kehilangan elastisitasnya.
Sementara itu, penurunan kadar estrogen dalam tubuh yang terjadi menjelang masa menopause dapat membuat lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran kemih.
Itulah tanda-tanda yang kamu alami apabila memasuki masa menopause. Tetap konsultasikan ke dokter jika terjadi hal-hal yang membuatmu kurang nyaman. Semoga bermanfaat!