SURABAYA (Suaramuslim.net) – Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Prof Masdar Hilmy, resmi mengalihkan kegiatan belajar mengajar menjadi sistem daring dan penugasan terstruktur, untuk menghindari kontak fisik antar orang di kampus.
Kebijakan ini dilaksanakan mulai 16 hingga 20 Maret 2020. Setelah itu dievaluasi lagi. Ini sebagai langkah kewaspadaan penyebaran COVID-19 di kalangan kampus.
“Kebijakan sudah saya edarkan berupa peniadaan tatap muka selama satu minggu ke depan. Bukan berarti kami meliburkan belajar mengajar, tapi kami alihkan menjadi sistem daring atau penugasan terstruktur dari dosen,” ujar Masdar seperti keterangan tertulis yang diterima Suaramuslim.net, Sabtu (14/3).
“Prinsipnya kami meminimalisasi kontak fisik antar orang ke orang di kampus,” tambah Masdar.
Menurut Masdar, selain mengganti sistem perkuliahan dari tatap muka menjadi jarak jauh, pihak kampus juga menunda seluruh kegiatan dosen maupun mahasiswa yang akan ke luar negeri. Bahkan, Rektor sendiri juga membatalkan rencana kunjungan ke Bandung dan Jambi.
“Imbauannya waspada mencegah perjalanan ke luar negeri. Perjalanan ke luar negeri dipending. Saya sendiri mestinya empat hari ke depan ke Bandung dan Jambi saya cancel semua,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah kampus juga sudah melakukan hal sama. Seperti Universitas Brawijaya (UB) Malang. Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, UGM, UI, dan beberapa universitas lainnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir