Suaramuslim.net – Tak bisa dipungkiri memang manusia tidak dapat lepas dari yang namanya dosa. Tak terkecuali para milenial. Malah, bisa jadi milenial yang lebih dekat dengan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah Ta’ala.
Apa saja dosa-dosa yang berbungkus nikmat yang kerap dilakukan para milenial? Simak ulasan suaramuslim.net di bawah ini yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Gibah
Gibah atau menggunjing nampaknya sudah menjadi kebiasaan yang kerap dilakukan para milenial jika sedang berkumpul bersama. Bukan berarti hanya dilakukan oleh kaum hawa saja, bahkan laki-laki pun tak luput dari perilaku gibah.
Gibah sendiri merupakan perbuatan membicarakan orang lain saat dirinya tidak berada di tempat dan yang dibicarakan merupakan hal aib yang tidak ia sukai diketahui oleh orang lain. Tak hanya itu, dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa membicarakan suatu kebenaran mengenai seseorang pun termasuk ke dalam gibah.
Rasulullah bersabda, “Tahukah kalian apakah gibah itu? Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui.’ Beliau lalu bersabda, ‘(Yaitu) engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya.’ Seorang lalu bertanya, ‘Bagaimana jika apa yang aku katakan itu (memang) terdapat pada saudaraku?’ Rasulullah menjawab, ‘Jika yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan gibah), dan jika yang kamu katakan itu tidak terdapat padanya, maka engkau telah berdusta padanya.” (Muslim).
Padahal Allah telah jelas melarang perbuatan ghibah. Mereka yang melakukan perbuatan ini diumpamakan seperti memakai daging saudaranya yang telah mati. Sementara mereka yang menjauhi gibah akan selamat dari api neraka.
“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain, sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik dengannya.” (Al Hujurat: 12).
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menolak (gibah atas) kehormatan saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah akan menolak api neraka dari wajahnya.” (Ahmad).
2. Tidak menjaga izzah dan iffahnya
Izzah berarti kemuliaan. Sering kali diartikan sebagai kehormatan atau kemuliaan Islam. Menjaga izzah artinya menjaga perilaku dengan menampakkan betapa mulianya Islam dan nilai-nilai di dalamnya sebagai sebuah ajaran dan pedoman bagi kehidupan manusia.
Sementara iifah berarti menahan. Secara istilah, iffah berarti menahan diri sepenuhnya dari perkara-perkara yang Allah haramkan.
Kaum milenial sangat rentan izzah dan iffah-nya. Dalam hal ini, banyak dari milenial yang mengidolakan lawan jenisnya dan terang-terangan menunjukkan rasa sukanya. Bahkan tak sedikit yang dengan lantang minta dinikahkan. Tentu hal ini sangat bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam.
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (An-Nur: 30).
Padahal, menjaga izzah dan iffah sudah menjadi perintah Allah baik untuk laki-laki dan perempuan. Keduanya dapat menjadi sumber fitnah untuk lawan jenisnya. Karena, laki-laki dan perempuan sama-sama mempunyai hawa nafsu.
“Tidaklah kutinggalkan suatu ujian yang lebih berat bagi laki-laki, melebihi (ujian terkait) wanita.” (Al-Bukhari dan Muslim).
Untuk itu bagi mereka yang belum mampu untuk menikah, Allah perintahkan untuk menjaga kesuciannya.
“Dan orang-orang yang belum mampu menikah hendaklah menjaga kesucian dirinya sampai Allah menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya.” (An-Nur: 33).
3. Melakukan kemaksiatan tapi kesuksesan hidup justru semakin berlimpah
Terus melakukan kemaksiatan tapi kesuksesan hidup justru semakin melimpah. Ali Bin Abi Thalib ra berkata, “Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepada-Nya.”
4. Pacaran
Pacaran adalah suatu hubungan dua belah pihak antara perempuan dan laki-laki yang saling mencintai dan memberi kasih sayang. Namun hukum pacaran di dalam agama Islam itu sangat dilarang dan tidak ada perintah dari Allah maupun dari Al-Qur’an yang memperbolehkan.
Pacaran akan menimbulkan perbuatan maksiat yang dijelaskan dalam Surat Al-Isya’ ayat 32.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”
5. Iri hati
Teman selevel mendapatkan promosi padahal kamu lebih lama bekerja? Tenang, jangan iri dulu. Rasa cemburu merupakan bibit dari semua masalah. Meskipun kamu tahu dia mendapat promosi karena dekat dengan istri bos, padamkan kecemburuan dalam hatimu. Selanjutnya kamu bisa buktikan kalau kamu bisa mendapat promosi lewat caramu sendiri.