TULUNGAGUNG (Suaramuslim.net) – Wakil Bupati Kabupaten Tulungagung Gatot Sunu, S.E., menyampaikan dukungan untuk program memasyarakatkan “kitab gundul.”
Dukungan tersebut disampaikan saat Wabup menghadiri Diklat Metode Arbain di Pesantren Al Azhaar Tulungagung, Ahad (19/12/21).
Metode Arbain merupakan sebuah inovasi dalam belajar membaca kitab gundul (kitab kuning) dengan mudah dan cepat. Diklat Metode mudah cepat akan memberi bekal santri sehingga gampang menguasai kitab gundul.
“Metode Arbain sebuah inovasi yang bagus di zaman digital. Metode ini sangat perlu dikembangkan,” ujar Wabup Gatot Sunu.
“Saya mendukung memasyarakatkan program ini. Diklat ini akan memberi bekal terbaik bagi pengasuh pesantren perwakilan Jawa Timur,” imbuhnya.
Menurut Gatot, upaya ini agar kaum muslimin dapat memahami ajaran Islam rahmatan lil alamin sehingga terwujud ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariyah.
“Tulungagung perlu masyarakat yang religius agar menjadi kabupaten tentram. Dan semua sepakat bahwa pesantren merupakan benteng pertahanan terbaik bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman radikalisme,” pungkasnya.
Direktur Pesantren Al Azhaar Tulungagung, K.H. Imam Mawardi Ridlwan menegaskan bahwa Metode Arbain sebagai karya yang praktis untuk memudahkan para pembelajar dalam menguasai ilmu nahwu, shorof dan lughoh.
Metode Arbain disusun oleh Kiai Muharror Khudlori dari Pondok Pesantren Al Mubarok Al Arbain Tlogorejo Wonosalam Demak.
“Metode tersebut memberi warna dalam memasyarakatkan kitab kuning (kitab gundul) dan telah dipraktikkan di pesantren Al Mubarok selama 19 tahun baru kemudian disampaikan ke publik,” jelas Kiai Imam.
Ketua panitia Diklat Metode Arbain, Ustadz Syaifuddin melaporkan bahwa diklat ini diikuti 400 utusan ponpes se-Jawa Timur. Namun ada peserta dari pesantren di Jambi dan Jakarta. Peserta mendapatkan buku Metode Arbain dan sertifikat sanad Arbain.
“Metode ini akan diterapkan di Pesantren Al Azhaar Tulungagung mulai semester genap tahun ajaran ini 2021/2022,” ujarnya.
Penyusun Metode Arbain, Kiai Muharror Khudlori tampil secara totalitas mulai jam 09.00-16.30.
Kiai yang berusia 42 tahun ini menyampaikan diklat secara active learning dan mudah dipahami.
Secara umum para peserta sudah dapat memahami dan mempraktikkan Metode Arbain di pesantren atau lembaga masing-masing. Para peserta menyampaikan bahwa Metode Arbain cukup praktis untuk digunakan.
Salah satu peserta, K.H. Imam Hambali Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Sarongan Jambi menyampaikan metode ini akan diterapkan di pesantrennya.
Menurut alumni Pesantren Sarang tersebut, Metode Arbain memang mudah cepat dan lengkap.
Pembukaan Diklat Metode Arbain di Pesantren Al Azhaar Tulungagung lebih berkah karena ditutup doa oleh K.H. Mahrus Maryani Pengasuh Pondok Pesantren Ngunut Tulungagung.
Seusai doa, Kiai Muharror Khudlori memberikan hadiah 15 Kitab Arbain kepada Wakil Bupati Kabupaten Tulungagung, Gotot Sunu.