Suaramuslim.net – Pengantar kematian yang indah adalah jiwa yang muthmainnah dan jiwa itu bisa didapat ketika hati bersih. Sehingga nutrisi hati, komitmen menjaga hati dan menjauhkannya dari racun hati, itu sangat penting untuk diperhatikan.
Kematian jasad itu menghentikan laju aktivitas hidup
Kematian hati menghentikan laju aktivitas kebaikan
Kematian hati lebih buruk dibanding kematian jasad itu sendiri
Jangan sampai jasad kita masih hidup tapi hati kita sudah mati
Banyak orang hidup tapi hatinya mati, yang menyebabkan dia gak bisa berbuat kebaikan lagi.
Begitu pentingnya hati, Fudhail bin Iyadh berkata, “Kalian tidak bisa menandingi amalan dan derajat para sahabat Nabi dengan shalat, puasa, sedekah, dan ibadah lain, tapi kalian bisa mendekati derajat mereka dengan kebersihan hati.”
Banyak memandang
Mata adalah pintu pertama untuk menjaga hati. Jangan remehkan persoalan mata, karena selain kemaluan dan lisan, yang paling banyak memasukkan manusia ke neraka adalah mata.
Dosa kemaluan dan lisan itu dimulai dari mata. Dia adalah kontributor besar terjadinya dosa kemaluan dan lisan. Makanya orang yang terjaga itu senantiasa menjaga pandangannya.
Kerusakan sel otak disebabkan zina mata lebih dahsyat dibanding kerusakan karena narkoba.
Dalam surah An-Nur, perintah Allah setelah menjaga pandangan adalah menjaga kemaluan. Berarti keselamatan kemaluan tergantung dari sejauh mana kita menjaga pandangan. Sebagaimana tergelincirnya kemaluan diawali dari kesalahan mata.
Mata dan hati itu bertautan, ada yang bilang mata adalah cerminan hati. Menjaga pandangan itu jauh lebih mudah dibanding mengobati dampak yang ditimbulkan karena maksiat mata.
Rasulullah bersabda, berilah jaminan kepadaku tentang enam perkara, aku akan jamin kalian surga.
- Kalau bicara jangan dusta
- Kalau diberi amanah jangan khianat
- Kalau berjanji jangan mengingkari
- Tahan pandangan
- Tahan diri agar tidak berbuat zalim
- Jagalah kemaluan
Lihat sabda Nabi yang lain, “Barangsiapa yang menjaga pandangan, Allah akan beri manisnya iman pada hari manusia bertemu dengan Allah.”
Dosa besar adalah akumulasi dari dosa kecil dan dosa kecil bisa diawali dari mata. Mata ini bisa memberi pesan baik atau buruk kepada hati. Kalau mata “ditutupi” dari maksiat, akses menuju maksiat pun akan tertutup.
Banyak hasad terjadi diawali dari banyak melihat. Hasrat itu terjadi karena sering memandang, yang awalnya gak mau beli jadi beli banyak, yang awalnya gak mau komentar, jadi julid.
Kita sering tidak sadar terkena ‘sihir’ dari pandangan mata sehingga muncul hasad, komentar buruk, benci, julid, karena mata yang tidak dijaga.
Semakin sedikit memandang, semakin sedikit tahu, maka semakin sedikit beban. Wallahu a’lam.