BANYUWANGI (Suaramuslim.net) – PLN menargetkan proyek strategis nasional Jawa Bali Connection (JBC) yang akan mengalirkan listrik sebesar 720 MW ke Bali selesai di tahun 2024.
“Untuk keandalan pasokan listrik dari Jawa ke Bali, saat ini sudah dialirkan 500 MW melalui Gardu Induk Banyuwangi. Namun diperkirakan pada 2028 di Bali akan defisit listrik, sehingga JBN ditargetkan selesai pada 2024,” ujar Gina Widiasari selaku Manajer Perizinan dan Komunikasi PT PLN UIP Jawa Bagian Timur dan Bali, Jumat (28/01/22).
Menurut Gina, JBC dialirkan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari Paiton Probolinggo melewati TN Baluran, Kalipuro Banyuwangi dan dari Banyuwangi melewati jalur laut ke Bali Barat, hutan produksi, berakhir di Jembrana.
Dalam proyek strategis ini, PLN menggandeng Taman Nasional Baluran (TN Baluran) untuk pembangunan SUTET 500 kV Paiton-Watudodol/Kalipuro.
Kolaborasi antara PLN dan Balai Taman Nasional Baluran ini ditandai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (PLN UIP JBTB) dengan Taman Nasional Baluran pada November tahun lalu yang ditindaklanjuti dengan persetujuan Rencana Pelaksanaan Program (RPP) beserta Rencana Kerja Tahunan (RKT).
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Baluran, Endarto, S.Si, M.AP., menuturkan komitmen dari Balai TN Baluran mendukung pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang merupakan Proyek Strategis Nasional.
“TN Baluran mendukung pembangunan Proyek Strategis Nasional. Kami menyadari bahwa proyek ini akan sangat bermanfaat bagi keandalan listrik di Pulau Jawa dan Bali serta akan sangat bermanfaat untuk masyarakat luas,” ujar Endarto saat ditemui Suaramuslim.net di TN Baluran, Jumat (28/01/22).
Nantinya akan ada 49 tower yang dibangun di wilayah TN Baluran, tambah Endarto, tetapi tetap ada jaminan keutuhan, kelestarian dan manfaat kawasan serta optimalisasi pengelolaan taman nasional.
Koordinator Program Anggaran dan Kerja Sama TN Baluran, M. Iqbal menyebut, seharusnya di lahan konservasi tidak boleh ada sama sekali aliran SUTET. Namun untuk proyek strategis nasional ini ada undang-undang yang membolehkan.
“Ada zonasi khusus yang didesain untuk bisa dilewati tower SUTET,” ungkap Iqbal.
Kawasan yang akan dilalui tower SUTET namanya hutan Bitakol dan hutan jati yang dulunya dikelola oleh Perhutani. Sejak tahun 2018 dikelola oleh TN Baluran.
“Ini adalah buffer zone, hutan penyangga agar masyarakat tidak masuk ke zona inti hutan lindung. Secara ekologi hutannya homogen, meskipun ada lokasi tertentu yang jadi lintasan satwa liar,” jelas Iqbal.
Iqbal menyebut, upaya mitigasi yang akan dilakukan TN Baluran berupa monitoring satwa, sehingga proyek strategis nasional tetap berjalan dan nilai konservasi tidak tereduksi.
General Manager PT PLN (Persero) UIP JBTB, Djarot Hutabri, EBS menyampaikan terima kasihnya kepada Balai Taman Nasional Baluran dalam mendukung PLN.
“Kami sangat mengapresiasi semangat dan antusiasme Balai Taman Nasional Baluran bersinergi dengan PLN dalam mendukung pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan,” kata Djarot.
“Proses pembangunan ini akan kami kerjakan sesuai aturan berlaku dan kami harapkan percepatan pembangunan SUTET 500 kV Paiton-Watudodol/Kalipuro sehingga proyek JBN beroperasi tepat waktu,” tambahnya.
Djarot menyebut, PLN juga selalu mendukung TN Baluran, di antaranya melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan dan realisasi RKT berupa penanaman mangrove pohon sentigi (Pemphis Acidula) dan Pohon Bakau (Rhizophora Apiculata) dengan total 2.500 bibit pada luasan sekitar 1 hektar senilai 127 juta rupiah.
Hal ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian serta dukungan ke TN Baluran untuk mewujudkan pengelolaan ekosistem hutan mangrove yang lestari serta pengkayaan jenis vegetasi mangrove. Penanamannyapun melibatkan warga sekitar seperti siswa sekolah dasar.
“Dengan kolaborasi ini, kami harap PLN dan TN Baluran dapat saling mendukung dalam pembangunan transmisi kelistrikan dan pengkayaan keanekaragaman hayati,” ungkap Djarot.
Tidak hanya itu, pertengahan Januari kemarin Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN juga memberikan santunan sebesar 58,2 juta rupiah bagi orang yang tidak mampu di sekitar Baluran.