Suaramuslim.net – Gelombang jihad di Baitul Maqdis sedang menggelora. Penjajah Zionis membunuh 9 warga Jenin dibayar tunai mujahid di kota Baitul Maqdis. Gaza tak ketinggalan kirim rudal ke Zionis.
Jihad di Baitul Maqdis tidak akan berhenti selama penjajah Zionis beserta antek-anteknya tidak segera angkat kaki dari Tanah Suci Baitul Maqdis dan berhenti menistakan Masjidil Aqsha, kiblat pertama umat Rasulullah. Dari dahulu hingga kiamat Baitul Maqdis akan selalu menjadi Tanah Jihad.
Berikut 7 perang jihad pembebasan Baitul Maqdis sepanjang sejarah
- Perang Ariha (Jericho)
Sepeninggal Nabi Musa alaihis salam Bani Israil dipimpin oleh Nabi Yusya’ bin Nun alaihis salam. Di bawah kepemimpinan beliau, Bani Israil setelah menjalani hukuman 40 tahun tersesat di Padang Tiih, bergerak menuju Baitul Maqdis untuk membebaskannya dari kaum Jabbarin.
Titik lokasi pertempuran ketika itu adalah daerah Ariha (Jericho) di Baitul Maqdis. Qaddarallah, Nabi Yusya’ bin Nun beserta pasukan Bani Israil tiba pada waktu Ashar. Karena posisi masih berperang, Nabi Yusya’ memohon kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala agar menahan terbenamnya matahari hingga selesai memenangkan pertempuran melawan kaum Jabbarin. Allah kabulkan. Allah menangkan.
- Perang Thalut vs Jalut
Pertempuran yang diabadikan di dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah 246-252 ini terjadi di Baitul Maqdis dekat Sungai Yordan. Thalut bersama pasukannya dari Bani Israil, termasuk di dalamnya Nabi Daud, berperang melawan Jalut, penguasa zalim yang merampas Tabut dan menjajah Baitul Maqdis. Atas izin Allah, Nabi Daud berhasil membunuh Jalut. Pasukan Thalut menang. Baitul Maqdis kembali dibebaskan.
- Perang Mu’tah 629 M
Mu’tah terletak persis di perbatasan Baitul Maqdis. Informasi dari Rasulullah, Mu’tah masuk bagian Bumi Syam. Untuk pertama kalinya pasukan Muslimin berhadapan langsung dengan pasukan Romawi penjajah Baitul Maqdis. Tiga komandan gugur Syahid dalam pertempuran, namun kelak putra dari salah satu komandan itu akan dicatat dalam sejarah sebagai pemimpin pasukan pertama yang berhasil melancarkan serangan kejutan langsung ke dalam kawasan Baitul Maqdis.
- Perang Tabuk 630 M
Perang terakhir para Sahabat bersama Rasulullah. Hanya berselang satu tahun dari Perang Mu’tah pasukan Muslimin berhasil membuat gentar pasukan Romawi. Kedua pasukan tidak sempat bertempur. Pasukan Muslimin kembali ke Madinah setelah mengadakan perjanjian damai dengan suku-suku badui di sekitar Tabuk. Tujuannya, mengamankan suplai logistik bagi pasukan yang akan dikirim selanjutnya. Dan di detik-detik terakhir kembalinya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada Ar-Rafiiq Al-A’laa, beliau memberikan wasiat agar tetap memberangkatkan pasukan Usamah bin Zaid ke Baitul Maqdis.
- Perang Yarmuk 636 M
Perang pembuka jalan pembebasan Baitul Maqdis. Sesudah memenangi pertempuran melawan 240-an ribu pasukan Romawi di dekat Sungai Yarmuk di perbatasan Baitul Maqdis – Suriah, pasukan Muslimin langsung bergerak mengepung benteng kota Baitul Maqdis dan berhasil membebaskannya sesudah 6 bulan pengepungan.
- Perang Hittin 1187 M
Sejarah berulang. Yarmuk terulang. Kali ini di masa Shalahuddin Al-Ayyubi. Beliau bersama pasukan Muslimin berhasil membebaskan Baitul Maqdis dan mengusir penjajah Salibis persis setelah memenangkan Perang “Yarmuk” mereka di Hittin di Baitul Maqdis. Baitul Maqdis kembali bebas sesudah dijajah selama 88 tahun oleh penjajah Salibis Frank.
- Perang Ya’bad 1935 M
Seorang da’i dari Latakia di Syam bernama Syaikh Izzuddin Al-Qassam bersama 9 orang jamaahnya menolak diam dan tunduk pada penjajah Salibis Inggris. Mereka bergerak melawan penjajah.
Al-Qassam bersama kesembilan jamaahnya itu tidak mencari kemenangan, tujuan beliau adalah membangkitkan Ruh Jihad. Dan karena keikhlasan dan kesungguhan niat beliau, Ruh Jihad itu terus menyala hingga kini. Menariknya, pertempuran itu terjadi di daerah Ya’bad di Provinsi Jenin. Kebetulan lokasi dan angkanya sama ya dengan permulaan arus jihad hari-hari ini di Baitul Maqdis?