SURABAYA (Suaramuslim.net) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (KPw BI Jatim) kembali menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2024, yang kali ini berlangsung di Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, pada tanggal 13-15 September 2024.
Rangkaian acara fokus untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah di Indonesia, dengan 3 pilar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Yakni Pilar Penguatan Ekosistem Halal, Penguatan Keuangan Syariah, serta Penguatan Literasi Inklusi dan Halal Lifestyle.
Kepala BI KPw Jatim, Erwin Gunawan Hutapea, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi di Masjid Al Akbar Surabaya untuk menonjolkan sebagai ikon pusat peradaban Islam di Jawa Timur, khususnya Surabaya.
“Jika pada tahun-tahun sebelumnya acara diadakan di pusat perbelanjaan, tahun ini kami memilih Masjid Al Akbar Surabaya sebagai lokasi acara,” ujarnya di acara Bincang Bareng Media (BBM) Jatim, Rabu (05/09/24).
FESyar Jawa 2024 akan menampilkan berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, business matching, showcase UMKM, tabligh akbar, dan lomba-lomba Islami.
Tokoh agama terkemuka seperti Habib Syech Assegaf dan Gus Iqdam dijadwalkan hadir dalam tabligh akbar, sementara grup band Gigi akan turut memeriahkan acara ini. Kegiatan lain yang melibatkan masyarakat, seperti jalan sehat berkah, juga akan diselenggarakan.
Bank Indonesia juga memprakarsai inovasi berbagai program seperti Pengembangan Islamic Social Finance dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren.
Dalam konteks perannya di ekonomi syariah, BI menjalankan peran sebagai “RAIn” (Regulator, Akselerator, Inisiator), yang mencakup pengaturan, percepatan, dan inisiasi berbagai kebijakan ekonomi syariah.
Implementasi program RAIn ini dilakukan melalui tiga pendekatan utama, yaitu penguatan ekosistem halal, peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah, serta pengembangan gaya hidup halal.
Di FESyar Jawa 2024, Bank Indonesia menargetkan 80 ribu pengunjung dan transaksi sebesar Rp2 miliar dari showcase UMKM yang menjadi bagian penting dari festival ini.
Acara ini diharapkan menjadi momentum untuk mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, sekaligus memperkuat ekosistem halal yang inklusif dan berkelanjutan.