Puasa dan kesejahteraan mental

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan istimewa bagi umat Islam. Puasa tiga puluh hari penuh menjadi kewajiban dalam bulan ini. Selain menambah keberkahan diri, nyatanya puasa memiliki efek samping kesehatan bagi tubuh yang dapat dirasakan oleh setiap orang yang melaksanakannya.

Hal ini disampaikan oleh Dosen Fakultas Kedokteran dan Sekolah Pascasarjana Unair, Prof. Dr. dr. Imam Susilo, Sp. PA, Subsp.URL(K), FISCM, MIAP, dalam talkshow Ranah Publik bersama BPBRIN Unair di Suara Muslim Radio Network, Jumat (16/03/2025). Menurutnya, puasa adalah momen regenerasi sel-sel di dalam tubuh.

“Kalau kita lihat di berapa buku, ada publikasi yang mengatakan 10 triliun, bahkan ada 25 triliun, juga 75 triliun sel-sel di dalam tubuh kita yang memiliki sifat fungsi yang berbeda-beda, bayangkan jika itu tidak diatur, diharmonisasi oleh Sang Pencipta, akan jadi seperti apa? Maka dari itu, puasa adalah salah satu event untuk meng-update fungsi-fungsi seluler baik itu morfofungsi maupun morfologi dari sel itu.” Jelas Dosen Fakultas Kedokteran Unair tersebut.

Menurutnya, puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi pendukung autofagi atau proses perbaikan di mana sel-sel yang sudah tua atau rusak dimakan oleh tubuh sendiri agar tidak menjadi racun.

Tanpa adanya mekanisme autofagi, tubuh akan mengalami penumpukan sel-sel rusak yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, stroke, dan kanker. Oleh sebab itu, puasa menjadi salah satu cara alami tubuh untuk melakukan perbaruan dan memperbaiki fungsinya.

Selain manfaat yang dapat dirasakan secara jasmani, Imam menambahkan bahwa secara psikologi, kebiasaan berpuasa ini terbukti memberikan dampak positif bagi keseimbangan kestabilan emosi. Karena puasa memiliki aturan untuk menahan diri dari makan, minum, dan amarah, sehingga seseorang dapat mengembangkan ketahanan mental yang lebih kuat.

Lebih lanjut, terkait kebiasaan orang Indonesia yang sering mengkonsumsi makanan yang berlebihan setelah seharian melakukan ibadah puasa. Anjuran yang diberikan yaitu berbuka seperti sunnah Nabi dengan porsi kecil air dan kurma, kemudian dilanjut dengan menu utama secukupnya setelah sholat Magrib.

Imam menekankan bahwa puasa tidak sekadar merupakan suatu bentuk ibadah keagamaan, tetapi juga memberikan manfaat yang luas, mencakup aspek kesehatan tubuh, kesejahteraan mental, dan menumbuhkan jiwa sosial di masyarakat.

Pewarta: Aisyah Nurjulita
Editor: Muhammad Nashir

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.