SURABAYA (Suaramuslim.net) – Perekonomian Jawa Timur (Jatim) terus menunjukkan performa positif di tengah ketidakpastian global yang berdampak pada ekonomi dalam negeri. Kondisi perbankan di Jatim dinilai sehat.
Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 30,47 persen, jauh di atas batas minimal. Risiko kredit terkelola baik dengan rasio kredit bermasalah (NPL gross) sebesar 3,58 persen, sementara likuiditas berada pada level aman dengan rasio AL/DPK dan AL/NCD di atas ambang batas yang disyaratkan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim Yunita Linda Sari, mengungkapkan bahwa masih ada tantangan besar dalam literasi keuangan di Indonesia. Ia melihat banyaknya masyarakat yang terlibat dalam skema investasi atau membeli produk keuangan tanpa pemahaman yang memadai.
“Kami menyadari ada angka yang cukup signifikan dari individu yang ikut serta dalam investasi atau membeli produk keuangan tanpa memahami sepenuhnya apa yang mereka lakukan,” ucap Yunita dalam acara Media Briefing 2025 di Kantor OJK, Kamis (14/08/2025).
“Hal ini berpotensi menimbulkan salah paham, yang sering kali berujung pada kasus gagal bayar,” tambahnya.
Dengan pertumbuhan yang konsisten di atas rata-rata nasional dan dukungan sektor jasa keuangan yang solid, Jawa Timur dinilai siap memperkuat posisinya sebagai gerbang ekonomi Nusantara. Meski tantangan global masih membayangi, kolaborasi antara OJK, Bank Indonesia, dan pelaku industri diyakini mampu menjaga momentum pertumbuhan di masa mendatang.
Menurut Yunita, secara keseluruhan, sektor keuangan Jatim dalam kondisi sehat. Sinergi dan kolaborasi antar-stakeholders menjadi kunci dalam menjaga stabilitas sekaligus mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Jatim.
Pewarta: Elsa Khairunnisa
Editor: Muhammad Nashir