SUMENEP (Suaramuslim.net) – Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 Jawa Timur (OJK KR 4) menyelenggarakan kegiatan Akses Keuangan Syariah Melalui Gerakan Menabung Milenial dan Gema Edukasi Keuangan Syariah (AKSI GAUL MADURA) yang bertempat di Pendopo Kabupaten Sumenep dan dihadiri 600 peserta yang terdiri dari pelajar SLTA dan SMK, santri Pondok Pesantren serta mahasiswa perguruan tinggi se-Kabupaten Sumenep, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Sumenep, Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Kompartemen BPRS ASBISINDO serta penggiat keuangan syariah di wilayah Sumenep, Rabu (18/12).
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan syariah serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan syariah sehingga mampu mendorong pertumbuhan keuangan syariah secara optimal di Kabupaten Sumenep khususnya dan Jawa Timur umumnya.
Rangkaian kegiatan AKSI GAUL MADURA diawali dengan acara urban bazar dan panggung hiburan yang digelar di depan Pendopo Kabupaten Sumenep selama dua hari sejak Selasa, 17 Desember 2019. Urban bazar dikuti sekitar seratus UMKM dan diramaikan dengan festival musik pelajar serta lomba yel-yel Tabungan GAUL iB. Selain itu, masyarakat yang berkunjung dapat memperoleh penawaran diskon apabila berbelanja dalam bazar dengan menggunakan aplikasi Tabungan GAUL iB.
Rangkaian kegiatan berikutnya dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Desember 2019 diawali dengan acara talkshow yang mengusung tema “Gaya Hidup Muslim Millenial di Era 4.0” dilanjutkan dengan penyerahan Buku Gaul Keuangan Syariah secara simbolik oleh Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur kepada Bupati Sumenep dan seluruh rangkaian acara ditutup dengan proses grand launching Tabungan Gaul iB.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Manajemen Strategis OJK KR4, Mulyanto dalam sambutannya menyampaikan hasil survei Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2016.
Indeks Literasi Keuangan Syariah di Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar 29,35%, tertinggi di seluruh Indonesia, mengalahkan Provinsi Aceh yang hanya sebesar 21,09%. Hal tersebut menunjukan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Jawa Timur terhadap layanan keuangan syariah sudah meningkat dan bahkan lebih baik dibandingkan provinsi lainnya dengan mayoritas muslim terbesar di Indonesia.
Namun demikian, imbuhnya, indeks inklusi keuangan syariah di Provinsi Jawa Timur yang sebesar 12,21% jauh lebih rendah dibandingkan Provinsi Aceh yang mencapai 41,45%. Hal tersebut menunjukkan meskipun tingkat literasi masyarakat Jawa Timur terhadap produk dan jasa keuangan syariah sudah tergolong cukup baik, namun sebagian besar masih belum menggunakan produk dan layanan keuangan syariah.
Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan syariah penduduk Indonesia yang berusia 18-35 tahun berkisar 8,1%-9,3%. Sementara itu, indeks literasi keuangan syariah pelajar atau mahasiswa baru sebesar 5,3% sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman generasi milenial, khususnya pelajar dan mahasiswa terhadap keuangan syariah masih sangat rendah.
Mulyanto menyampaikan bahwa OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur bersama para penggiat keuangan syariah di Jawa Timur menggagas program peningkatan literasi keuangan syariah yang diwujudkan dalam bentuk Penyusunan Buku Gaul Keuangan Syariah. Buku ini merupakan publikasi seri Edukasi Keuangan Syariah ke-3 setelah sebelumnya Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur meluncurkan Buku Kumpulan Khotbah Bisnis dan Keuangan Syariah pada bulan Desember 2015 dan Buku Pintar Keuangan Syariah pada bulan Juni 2018 yang seluruhnya bertujuan untuk mendukung dakwah keuangan syariah.
Buku ini disusun OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur bersama MUI Jawa Timur, ADPASI, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Majelis Sarjana Ekonomi Islam (MASEI), Forum Dai Ekonomi Islam (FORDEIS), Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI), Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Universitas Airlangga dan Universitas Negeri Surabaya.
Program peningkatan literasi keuangan syariah tersebut juga diikuti dengan program peningkatan inklusi, yaitu dengan peluncuran tabungan berencana gerakan menabung milenial yang disingkat dengan nama Tabungan GAUL iB. Tabungan ini digagas oleh Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur dan dikembangkan bersama dengan DPW Kompartemen BPRS ASBISINDO Jawa Timur.
Menurut Mulyanto, tabungan ini merupakan produk simpanan yang spesifik dipasarkan oleh BPRS untuk segmen milenial, khususnya pelajar SLTA dan mahasiswa. Dengan kedua program tersebut, diharapkan pangsa aset perbankan syariah terhadap total aset perbankan di Jawa Timur yang saat ini mencapai 5,95% dapat semakin meningkat, mengingat pangsa perbankan syariah di Jawa Timur masih memiliki ruang pengembangan yang luas dengan mempertimbangkan potensi pengembangan industri keuangan syariah di Jawa Timur yang sangat besar, antara lain jumlah penduduk muslim mencapai 97% dan terdapat lebih dari 6.000 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai lebih dari 1 juta santri.
Sumber: OJK KR4 Jatim
Editor: Muhammad Nashir