Suaramuslim.net – Sampai saat ini, tak jarang kita mendengar ada pasangan suami istri yang sudah menikah bertahun-tahun, namun Allah belum juga memberikan seorang ana. Padahal berbagai macam usaha, baik lahir maupun batin, sudah dilakukannya secara maksimal. Inilah salah satu di antara kode Allah yang ingin disampaikan pada kita.
Mengapa Allah berkehendak memberi banyak anak pada salah seorang di antara hamba-nya, tapi di sisi lain Dia juga berkehendak memandulkan salah seorang di antara hamba yang dikehendaki-Nya? Sekali lagi, inilah kode yang ingin disampaikan Allah pada kita. Agar kita tidak berhenti membaca, menadaburi, dan mengkaji ayat-ayat-Nya, hingga kita dapat menemukan rahasia di balik kode yang Allah sampaikan pada kita.
Di sisi lain kita juga sering mendengar dan bahkan melihat ada pasangan suami istri yang belum lama menikah, tapi Allah sudah memberikan banyak anak yang sehat-sehat dan lucu-lucu. Ini juga merupakan salah satu di antara kode yang ingin Allah sampaikan pada kita. Agar setiap orangtua yang telah dikarunai anak dapat merawat dan menjaga anak-anaknya sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika setiap orangtua bersedia melakukan berbagai macam cara agar dapat melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Namun, harapan-harapan orangtua itu sering kali tidak sesuai dengan kenyataan. Sehingga anak-anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang tak sesuai dengan harapan orang tua.
Hal itu bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti terhambatnya komunikasi antara anak dan orangtua, dan bisa juga karena orangtua memiliki pengetahuan yang minim tentang bagaimana Islam memberikan tuntunan dan pedoman dalam memperlakukan anak sesuai dengan porsinya yang tepat. Ini juga merupakan kode Allah yang ingin Dia sampaikan pada kita, agar kita dapat menempatkan anak-anak kita pada kedudukannya yang benar, sebagaimana telah diatur dalam Islam.
Sungguh, seorang anak merupakan salah satu di antara anugerah paling berharga yang Allah berikan pada kita. Oleh karena itu, sebagai orangtua, maka kita harus berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Tujuannya jelas, yaitu mencari keridaan Allah. Mengingat menjaga anak juga merupakan bentuk ibadah dan pengabdian kita kepada Allah.
Islam tidak hanya menyuruh setiap orangtua membesarkan anak-anaknya dengan cara yang biasa. Ada banyak sekali kewajiban orangtua kepada anaknya, sebagaimana telah diatur dalam syariat Islam. Adapun di antara beberapa kewajiban orangtua kepada anak-anaknya, di antaranya adalah sebagai berikut.
Pertama, memilihkan nama yang terbaik. Salah satu di antara kewajiban yang pertama yang harus dilakukan oleh orangtua, saat anaknya baru saja lahir, adalah memilihkan nama yang terbaik untuknya. Merupakan kewajiban kita sebagai orangtua untuk memilih nama yang yang diridai oleh Allah. Mengingat nama termasuk di antara bagian daripada doa kita untuk sang buah hati.
Kedua, memberikan akikah. Termasuk di antara kewajiban orangtua kepada anak-anaknya adalah memberikan akikah, sebagaimana yang telah ditentukan dalam syariat Islam. Jika anak yang terlahir laki-laki, maka orangtua berkewajiban untuk menyembelih dua ekor kambing. Sementara jika anak yang terlahir wanita, maka orangtua hanya berkewajiban menyembelih satu ekor kambing saja. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu riwayat sahih berikut ini.
Dari Yusuf bin Maha, dia mengatakan bahwa ada orang-orang yang datang menemui Hafsah binti Abdurrahman, mereka menanyakan tentang akikah. Mendengar pertanyaan orang-orang itu, maka Hafsah binti Abdurrahman memberitahukan kepada mereka bahwa Aisyah ra., telah memberitahukan kepadanya bahwa Rasulullah saw telah memerintahkan kepada sahabat-sahabatnya untuk mengadakan akikah bagi anak-anaknya yang baru lahir, yaitu dengan menyembelih dua ekor kambing bagi anak laki-laki dan satu ekor kambing bagi anak perempuan. Demikian sebagaimana disebutkan oleh Imam At-Tirmidzi di dalam kitab sunnahnya.
Ketiga, memberikan hak hidup. Salah satu di antara kewajiban orangtua kepada anaknya yang terpenting adalah memenuhi hak hidup anak. Hal ini tentu saja dilakukan dengan memberinya makanan yang halal dan bergizi. Menyia-nyiakan anak dengan memberinya makanan yang sembarangan merupakan tindakan zalim yang dikecam oleh Islam. Oleh karena itu, agar kita tercatat sebagai orangtua yang baik, maka mari kita beri anak-anak kita dengan berbagai macam rezeki yang halal dan bergizi. Hindarkan anak-anak kita dari makanan-makanan yang haram.
Dalam Islam juga telah diatur bahwa seorang ayah memiliki tanggung jawab dan berkewajiban untuk mencari dan memberikan nafkah kepada istri, anak dan seluruh anggota keluarga. Sementara seorang ibu berkewajiban dan tanggung jawab untuk mengasuk anak-anaknya, mengatur rumah dan menyiapkan makanan untuk suami dan anak-anaknya. Tapi terkait dengan masalah berapa nafkah yang harus diberikan oleh ayah keepada keluarganya, maka Islam tidak menentukan jumlahnya, karena hal itu didasarkan pada masing-masing orang yang tentunya memiliki penghasilan yang berbeda-beda.
Oleh sebab itu, menyiapkan calon pasangan yang baik dan tepat bagi anak-anak kita merupakan sebuah keharusan yang memang sudah dituntunkan dalam Islam. Tapi perlu diingat bahwa dalam melakukannya, maka kita (sebagai orangtua) dilarang memaksa kehendak anak. Artinya, yang dimaksud menyiapkan calon pasangan untuk anak-anak kita di sini lebih difokuskan memberikan nasihat-nasihat.
Marilah kita didik anak-anak kita dengan serius, agar mereka menjadi permata yang akan menerangi jalan kita dan menjadi salah satu di antara syafaat yang akan kita terima di hari kiamat nanti.
Dikutip dari buku Agar Nikah Berlimpah Berkah karya Haidar Musyafa