SIDOARJO (Suaramuslim.net) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur menggelar Bimbingan Teknis Implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) di Swiss-Belinn Airport Sidoarjo pada 30-31 Oktober 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meredefinisi profesionalisme dan mengoptimalkan kualitas layanan dalam pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial lainnya.
Ketua Baznas Jatim, Prof. Dr. KH Ali Maschan Moesa, menegaskan bahwa SOP yang kuat dan terstandarisasi adalah fondasi vital dalam menjalankan amanah umat.
Dalam sambutannya, ia mengajak para pimpinan dan pelaksana Baznas dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur untuk menyadari pentingnya tata kelola yang baik dalam pengelolaan zakat.
“Kami ingin mengubah paradigma para pimpinan Baznas, banyak di antara mereka yang berlatar belakang kiai, agar menyadari bahwa Baznas adalah lembaga pemerintah non-struktural yang memiliki peran penting,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti perlunya perubahan dalam cara berpakaian dan etika kerja para pimpinan Baznas, yang selama ini masih menggunakan pakaian tradisional dalam rapat.
“Kini, kita harus menunjukkan profesionalisme dengan berpakaian lengkap dan berdasi. Ini adalah langkah awal untuk meningkatkan citra Baznas di mata masyarakat,” tambah Prof. Ali.
Direktur Kajian dan Pengembangan ZIS-DSKL Baznas RI, Muhammad Hasbi Zaenal, Ph.D., menjelaskan bahwa implementasi SOP ini mencakup elemen-elemen penting seperti pengumpulan, pengelolaan keuangan, dan pengadaan.
Ia menekankan, SOP yang terstandarisasi akan memastikan bahwa seluruh pengelolaan zakat di setiap level, mulai dari pusat hingga daerah, memiliki kesamaan dalam tata laksana, sehingga bisa lebih efektif dan efisien.
Lebih lanjut, Hasbi menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan, melainkan bagian dari upaya sistematis untuk mendorong Baznas daerah agar terus meningkatkan tata kelolanya.
“Tujuan kami adalah agar setiap langkah yang diambil Baznas benar-benar memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, terutama dalam penanggulangan kemiskinan,” tegasnya.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua II Baznas Jatim, Dr. KH Ahsanul Haq, serta sejumlah pejabat dari Baznas RI, yang menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat pengelolaan zakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan Baznas Jatim sebagai model pengelolaan zakat yang inspiratif dan berdampak luas bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini.
Dengan langkah-langkah konkret ini, Baznas Jatim berharap dapat terus berinovasi dan memperbaiki layanan agar pengelolaan zakat semakin profesional, transparan, dan akuntabel, demi tercapainya kesejahteraan umat yang lebih baik.