Benteng kecil di jalur pantai selatan

Suaramuslim.net – Di sebuah dusun yang awalnya terpencil dan terisolir Ngelo, Jengglungharjo, Tanggunggunung, Tulungagung, Jawa Timur. Sedang diikhtiari madrasah kecil untuk si kecil. Generasi Qur’ani sebagai harapannya.

Namanya MI Tahfidz Al Azhaar Ngelo. Bangunannya baru berwujud pondasi. Direncanakan programnya adalah anak-anak menghafal ayat demi ayat. Tujuan tumbuh berkembang generasi yang akan menjadi benteng  peradaban.

Awal mula ke daerah tersebut, para pejabat tidak ada yang berkenan mengunjunginya. Benar-benar daerah terpencil apalagi saat itu jembatan terputus. Bila ke sana harus lewat sungai.

Program MI Tahfidz Al Azhaar Ngelo dihadirkan saat anak kampung dalam gempuran gadget, game online, dan konten viral. Tentu saja banyak yang pesimis, masih adakah anak-anak yang berkenan menghafal Al-Qur’an?

Ternyata jawabannya bukan pada anak-anak modern. Namun pada hati guru-gurunya. Pada para pengabdi yang tidak berharap gaji. Hanya ikhlas mengabdi. Ikhlas berbakti untuk negeri. Pejuang bertujuan membentengi generasi Jalur Pantai Selatan (JLS) dengan Al-Qur’an.

Enam bulan ke depan Jalur Lintas Selatan (JLS) Pantai Sine Tulungagung sudah terhubung hingga Kabupaten Blitar. Saat itu akan mengubah pola dan gaya hidup anak muda dan masyarakat. Para guru mengkwatirkan para anak muda yang tumbuh tanpa arah. Banyak keluarga dibuat repot generasinya.

Kehadiran MI Tahfidz Al Azhaar Ngelo mungkinkah seperti pelita kecil di tengah gelap? Tidak menyilaukan. Tapi cukup untuk menunjukkan arah jalan keselamatan. Anak-anak tetap beribadah dan berbakti orang tua.

Saya bertemu masyarakat Ngelo sejak tahun 2012. Mereka bertekad anak-anak tumbuh bersama Al Qur’an. Sejak itu ada beberapa orang yang bertekad mengirim generasi ke beberapa pesantren di Kota Tulungagung dan Blitar. Hasilnya kader tersebut saat ini sudah banyak yang menjadi guru TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an).

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tahfidz Al Azhaar Ngelo didedikasikan sebagai wadah belajar Al Qur’an. Sekaligus wadah berkhidmat para kader selepas nyantri. Sebagai lembaga di mana Al-Qur’an dibumikan.  Anak-anak JLS berkesempatan untuk menghafal ayat-ayat ilahi.

Saat masyarakat Ngelo berkumpul gelar tasyakuran pembangunan MI Ngelo, tumbuh mengalir rasa syukur di hatiku bersamaan tetesan air mata bahagia. Rasa syukur semakin tumbuh saat Gusti Alloh Ta’ala mengirim seorang ibu mendermakan hartanya untuk penyelesaian gedung MI Tahfidz Al Azhaar Ngelo Jengglungharjo Tanggunggunung Tulungagung. Ia juga akan hadir menjadi donatur utama bisharoh semua guru di MI Tahfidz Al Azhaar Ngelo.

Benteng generasi JLS Pantai Ngelo yang tidak dibangun modal materi. Namun dengan semangat berkhidmat menebarkan ayat-ayat suci Al Qur’an. Melalui cinta para guru untuk calon penghafal Al Qur’an, mereka berkhidmat. Di saat yang sama mengalir deras doa para orang tua.

Imam Mawardi Ridlwan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.