NEW DELHI (Suaramuslim.net) – Kelompok Hindu yang membawa beliung dan tongkat besi melemparkan batu ke arah demonstran Muslim di New Delhi yang memprotes undang-undang kewarganegaraan baru, Selasa (25/2). Bentrokan mematikan ini terjadi saat kunjungan Presiden Donald Trump ke India. Tiga belas orang terbunuh dan puluhan lainnya terluka.
Setelah pembicaraannya dengan Perdana Menteri Narendra Modi, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia mendengar bentrokan itu tetapi tidak membahasnya dengan Modi.
“Asap hitam naik ke langit di atas timur laut New Delhi setelah para pemrotes Hindu membakar toko buah dan sayuran dan sebuah rumah ibadah,” kata saksi mata.
Sunil Kumar, direktur medis Rumah Sakit Guru Teg Bahadur, mengatakan pada hari Rabu bahwa korban tewas dalam kekerasan mencapai 13 orang.
“Sementara itu, sedikitnya 186 orang; 56 petugas polisi dan 130 pengunjuk rasa; mengalami cedera dalam bentrokan sejak Senin,” kata Anil Kumar, seorang juru bicara kepolisian New Delhi.
Pihak berwenang menutup sekolah di daerah tempat terjadi bentrokan. Kantor berita Press Trust of India melaporkan bahwa polisi telah menangkap satu orang dan menahan 20 orang karena diduga terlibat dalam kekerasan.
Gambar-gambar televisi menunjukkan jalan-jalan yang penuh dengan sisa-sisa kendaraan, bebatuan dan ban terbakar di wilayah Chand Bagh, Bhajanpura, Gokulpuri, Maujpur, Kardampuri dan Jaffrabad. Dalam bentrokan juga terjadi aksi saling lempar bom molotov dan melepaskan tembakan.
India telah diguncang kekerasan sejak Parlemen menyetujui undang-undang kewarganegaraan baru pada bulan Desember yang memberikan naturalisasi jalur cepat untuk beberapa minoritas agama yang lahir di luar negeri, tetapi tidak untuk Muslim.
Kelompok Hindu meneriakkan pujian untuk dewa dan dewi Hindu. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka dan kelompok Muslim. Kedua kelompok mundur ke sisi berlawanan dari jalan raya.
Sumber: ABC News