JOMBANG (Suaramuslim.net) – Dalam rangka mencari terobosan pemberdayaan petani dan inovasi pertanian durian, puluhan petani durian menggagas terbentuknya Asosiasi Petani Durian Indonesia (APDURI).
“Sudah sejak lama, Wonosalam di Jombang, dikenal secara alami sebagai sentra pertanian durian, dan semalam lebih 50 petani durian berkumpul dan sepakat menggagas satu tonggak penting pertanian dan perkebunan durian tanah air dengan pendirian asosiasi untuk mewadahi pemberdayaan petani durian,” papar penggagas Asosiasi Petani Durian Indonesia (APDURI) Rully Anwar, Kamis, (13/6).
Rully Anwar menjelaskan, ide pendirian APDURI muncul spontan ketika para petani dan pimpinan perkebunan durian menggelar silaturahmi petani durian di area wisata DeDurian Park, Wonosalam, Jombang.
“Kami ingin ada lompatan dalam pertanian durian dari hulu ke hilir, termasuk pemberdayaan petani. Harapannya asosiasi bisa menjadi jembatannya,” imbuh Rully.
Dengan berhimpun dalam asosiasi, petani durian juga bisa membangun edukasi pada publik tentang durian.
“Durian itu adalah rajanya buah. Tapi kenapa petani durian belum mampu menjadi berdaya secara ekonomi? Tentu karena banyak hal, di antaranya tata niaga, budi daya tanam dan pasca panen komoditi durian yang hanya berjalan apa adanya, mengalir dari tahun ke tahun. Maka, dengan kebersamaan dalam asosiasi ini, adalah hal konkret menentukan langkah,” tegas Rully yang juga juru bicara APDURI.
APDURI yang digagas dari Wonosalam, harapannya mampu membangun jejaring nasional dengan petani di seluruh Indonesia. Petani pendiri APDURI meyakini, swasembada pangan nasional bisa dimulai dari komoditi durian. Sehingga ke depan tidak perlu lagi ada impor durian, tapi sebaliknya bisa ekspor durian. Apalagi permintaan untuk itu sangat besar, terutama dari Tiongkok.
“Kami senang dan bangga, ada momentum kebangkitan bagi petani durian dengan terbentuknya APDURI. Dan itu diawali dari Wonosalam, yang dilanjutkan dengan bergandengan-tangan bersama petani di daerah lain,” jelas petani durian Wonosalam Sutiyo.
Sutiyo, yang juga menjadi penggagas APDURI menyebut, susunan kepengurusan akan segera dilengkapi.
“Kami sangat antusias dengan kemitraan dan dukungan DeDurian Park dalam pemberdayaan petani durian hingga terbentuknya APDURI. Dan sinergi ini positif,” jelas Sutiyo.
Direktur utama DeDurian Park – Wonosaaam Yusron Aminulloh, yang didapuk sebagai penasehat APDURI, menjelaskan, kesungguhan para petani durian yang ingin saling sinergi adalah langkah visioner.
“Para petani durian selama ini adalah petani yang mandiri. Mereka relatif tidak banyak pembinaan, tapi terus bergerak menanam, merawat hingga akhirnya proses panen. Tapi sering terbentur kendala klasik, tengkulak dan tidak punya teknologi pasca panen yang siap menampung hasil produksi. Maka dengan berdirinya asosiasi ini akan bisa secara bersama dicarikan jalan keluar termasuk dengan melibatkan agrowisata kebun durian terintegrasi DeDurian Park,” tegas Yusron.
Rencananya, akhir tahun 2019, APDURI akan mengelar Jambore Petani Durian Nusantara 2019 di DeDurian Park, Wonosalam, Jombang.
“Dalam Jambore itu, inovasi pertanian durian dan teknologi pasca panen dan tata niaga durian akan dibahas lebih detil, dengan mengundang banyak pihak,” papar Yusron Aminullah, yang juga master trainer nasional MEP Training Center.
Editor: Muhammad Nashir