TULUNGAGUNG (Suaramuslim.net) – Puluhan anak yatim dan dhuafa berkumpul di Pantai Bayem, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Mereka hadir dalam rangka Gebyar Makan Ikan “Aisumaki” yang diselenggarakan oleh Laznas LMI, Ahad (21/4/19) pagi. Program Anak Indonesia Suka Makan Ikan (Aisumaki) ini merupakan salah satu kampanye lembaga filantropi tersebut agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi dengan mengonsumsi ikan.
Acara yang dibuka dengan musik angklung dari komunitas Candawa dan grup Nasyid Déjà vu ini menyuguhkan berbagai makanan olahan ikan. Seluruh menu yang dihidangkan merupakan hasil masakan 10 mustahik (penerima zakat) binaan Laznas LMI yang dua hari sebelumnya telah mengikuti pelatihan memasak. Pelatihan ini dimentori oleh Supeno, chef yang telah lebih dari 20 tahun bekerja di restoran hotel berbintang.
Tampak hadir dalam acara ini Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, Rodi dan Nutrisionis dari Dinas Kesehatan Lina Triwahyu Ningtyas. Hadir pula perwakilan Dandim dan Polres Tulungagung yang turut berpartisipasi sejak awal hingga akhir acara.
“Kami mewakili Bupati Tulungagung mengapresiasi program dari Laznas LMI dalam menyosialisasikan gemar makan ikan. Kami juga mengucapkan terima kasih karena program Aisumaki ini tidak hanya dapat meningkatkan asupan makanan bergizi masyarakat Tulungagung, tetapi juga meningkatkan perekomian warga Tulungagung. Semoga langkah ini dapat dicontoh oleh lembaga sejenis, bahkan mungkin perusahaan-perusahaan besar,” papar Rodi.
Agus Supriono, Asisten Manajer Area 1 Jatim Laznas LMI mengatakan dalam sambutannya bahwa Program Aisumaki ini adalah upaya mendukung para ibu rumah tangga agar dapat meningkatkan pendapatannya melalui bisnis kuliner olahan ikan, selain itu juga merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah terkait gemar makan ikan.
“Tulungagung memiliki potensi ikan yang besar, sehingga jika masyarakat sadar akan pentingnya konsumsi ikan, pemenuhan gizi pun relatif mudah terpenuhi. Bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak yatim dan dhuafa. Kami mohon dukungan seluruh masyarakat agar program ini berlangsung sukses,” imbuhnya.
Gebyar makan ikan Aisumaki ditutup dengan makan bersama. Berbagai menu terhidang rapi di atas meja. Menu ikan bakar Sunda merupakan pilihan olahan ikan yang paling banyak dipilih oleh peserta anak-anak yatim dan dhuafa.
“Ikannya enak, semoga saya bisa sering makan ikan bakar seperti ini,” aku salah satu anak yang begitu lahap menyantap hidangan.
Sumber: LMI
Editor: Muhammad Nashir