SEOUL (Suaramuslim.net) – Setelah virus corona atau Covid-19 menginfeksi 3.525 pasien, pihak berwenang Korea Selatan (Korsel) melarang warga untuk berkumpul. Karena itu, gereja-gereja tutup dan mereka menggelar misa secara daring (online).
Jumlah kasus Covid-19 di Korsel naik drastis. Pada Sabtu (29/2) lalu mereka melaporkan 813 kasus baru. Kini Negeri Gingseng menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak setelah Cina.
Puluhan jemaat Gereja Yoido Full Gospel harus kembali pulang. Gereja itu menggelar misa melalui Youtube untuk 560 ribu jemaatnya.
“Saya mendengar tidak ada layanan, tapi saya datang untuk memeriksa karena dekat dari rumah saya. Tapi ya benar, sangat sepi,” kata salah satu jemaat bernama Song Young-koo, Ahad (1/3).
Menurutnya keputusan untuk menggelar misa secara online sangat bijak.
“Karena virus dapat dengan mudah menyebar dalam pertemuan besar dan gereja tidak terkecuali,” katanya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korsel mengatakan ada 333 kasus baru di tenggara kota Daegu yang menjadi titik awal penyebaran Covid-19 di Korsel. Selain itu, juga ada 26 kasus baru di utara Gyeongsang.
Kementerian Kesehatan Korsel sudah meminta warga untuk menahan diri dari menghadiri peribadatan massal dan acara-acara politik. Mereka meminta warga tetap berada di rumah pada pekan ini dan memperingatkan ‘momen kritis’ yang dihadapi dalam melawan virus.
Untuk pertama kalinya dalam 236 tahun sejarah, Gereja Katolik di Korsel menunda misa di lebih 1.700 lokasi di seluruh negeri. Kuil-kuil Buddha juga menunda upacara sementara sebagian besar gereja Kristen menggelar pelayanan secara daring.
Sumber: Reuters