Suaramuslim.net – Belajar dari keburukan untuk terhindari dari keburukan yang serupa adalah wajib! Karena itu kita bisa lihat kehancuran seseorang biasanya diawali dengan kesombongan. Dan kesombongan itu biasanya dimulai dari kata-kata.
Memang benar, sombong kalau melihat definisinya adalah menolak kebenaran, yaitu orang yang kufur terhadap Allah dan Rasul-Nya maka sudah pasti itu adalah sombong.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (Riwayat Muslim, No. 91).
Namun di hadis tersebut ada kalimat ‘yang merendahkan atau meremehkan manusia’ atau ‘ghamtun nas’. Biasanya seseorang ketika merendahkan manusia lainnya dimulai dari ucapan.
Berhati-hatilah para pemimpin dengan ucapannya yang bernada merendahkan orang lain. Para rakyat yang saling merendahkan yang lainnya karena itulah awal kehancurannya.
Perhatikan sejarah di dalam Al-Qur’an mengenai empat kalimat yang semuanya bernada kesombongan.
1. Kalimat kaum ‘Aad dan Tsamud
فَاَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوْا فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوْا مَنْ اَشَدُّ مِنَّا قُوَّةًۗ اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ الَّذِيْ خَلَقَهُمْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةًۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَجْحَدُوْنَ ١٥
Adapun (kaum) ‘Aad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. Mereka berkata, “Siapakah yang lebih hebat kekuatannya daripada kami?” Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka itu lebih hebat kekuatan-Nya daripada mereka? Mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Akhirnya mereka hancur karena kesombongannya dengan satu teriakan keras dari langit.
2. Kalimat kesombongan yang diucapkan oleh Qarun
قَالَ اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ عِنْدِيْۗ اَوَلَمْ يَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهٖ مِنَ الْقُرُوْنِ مَنْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَّاَكْثَرُ جَمْعًاۗ وَلَا يُسْـَٔلُ عَنْ ذُنُوْبِهِمُ الْمُجْرِمُوْنَ ٧٨
Dia (Qarun) berkata, “Sesungguhnya aku diberi (harta) itu semata-mata karena ilmu yang ada padaku.” Tidakkah dia tahu bahwa sesungguhnya Allah telah membinasakan generasi sebelumnya yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta? Orang-orang yang durhaka itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka.
Apa yang terjadi pada Qarun? Semua hartanya habis tenggelam ditelan bumi karena kesombongannya.
3. Kalimat Fir’aun yang maksimal sombongnya
وَنَادٰى فِرْعَوْنُ فِيْ قَوْمِهٖ قَالَ يٰقَوْمِ اَلَيْسَ لِيْ مُلْكُ مِصْرَ وَهٰذِهِ الْاَنْهٰرُ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِيْۚ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَۗ ٥١
Fir‘aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, “Wahai kaumku, bukankah Kerajaan Mesir itu milikku dan (bukankah) sungai-sungai itu mengalir di bawah (istana-istana)-ku. Apakah kamu tidak melihat?
Maka rezim Fir’aun pun hancur tidak tersisa! Tenggelam di laut merah.
4. Kalimat Iblis yang menganggap dirinya lebih baik dari manusia
قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَۗ قَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ ١٢
Dia (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
Maka Iblis pun terusir dari surga Allah! Dan menjadi makhluk yang terlaknat hingga akhir zaman.
So… Kalimat sombong harus tidak terucapkan oleh seorang muslim karena kalimat itu yang akan membuat prestasi dan karyanya di dunia akan hancur.
Karena itu, supaya tidak menjadi orang sombong, supaya bisa sukses dunia akhirat, maka lakukan empat hal ini!
a. Keyakinan akan tauhid kepada Allah dengan keyakinan bahwa semuanya datang atas kuasa dan qadar Allah.
c. Sifati jiwa ini dengan syukur jika ada nikmat dan kebahagiaan dan sabar jika ada musibah dan cobaan.
d. Hindari kalimat yang bernada tinggi hati dan meremehkan orang lain, warnai dengan lisan selalu berdzikir dengan ucapan ‘Maa Syaa Allah’.
Wallahu A’lam
M Junaidi Sahal
Disampaikan di Radio Suara Muslim Surabaya
8 Mei 2025 / 9 Dzul Qo’dah 1446