Erdogan: Turki Menjadi Rumah bagi Jutaan Pengungsi dari Negara Muslim

Erdogan: Turki Menjadi Rumah bagi Jutaan Pengungsi dari Negara Muslim

Erdogan Turki Menjadi Rumah bagi Jutaan Pengungsi dari Negara Muslim
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (ketiga kanan) dan istrinya Emine Erdogan menghadiri sesi pembukaan KTT di Kuala Lumpur. (Anadolu Agency)

KUALA LUMPUR (Suaramuslim.net) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan Turki selalu merespons krisis kemanusiaan yang terjadi di negara Muslim.

Hal ini ia sampaikan dalam pidato di Kuala Lumpur Summit pada Kamis (19/12). Erdogan menyampaikan Turki kini menjadi rumah bagi jutaan pengungsi seperti Suriah, Irak, dan Afghanistan.

Kuala Lumpur Summit merupakan upaya memecahkan permasalahan negara-negara muslim dengan mengundang para petinggi negara. Hadir dalam acara ini Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Iran Hassan Rouhani, dan sejumlah perwakilan negara Islam.

Menurut Erdogan, jutaan imigran datang ke Turki sebagai pengungsi dan Turki selalu membuka tangan bagi mereka yang menjadi korban krisis kemanusiaan.

“Sebelumnya saya menghadiri pertemuan Global Refugee Forum di Jenewa dan saya menyampaikan situasi yang terjadi di Suriah dan kawasan,” kata Erdogan seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency.

Selain krisis kemanusiaan di Suriah, Erdogan juga mengajak dunia peduli terhadap penderitaan bangsa Palestina. Sebab hingga kini Israel terus melancarkan serangan kepada warga Palestina.

“Kami selalu beraksi atas ketidakadilan yang terjadi di dunia Islam,” jelas Erdogan.

Selain telah menampung empat juta pengungsi, imbuhnya, Turki juga tengah berhadapan dengan gelombang pengungsi baru dari Suriah dengan jumlah sekitar 50.000 orang.

“Turki telah menampung 4 juta pengungsi, sekarang 50.000 lainnya menuju ke tanah kami dari Idlib Suriah,” jelasnya.

“Kami menghabiskan lebih dari USD40 miliar. Turki tak mendapat dukungan serius dari Komisi PBB untuk Pengungsi dan Uni Eropa juga tak menepati janjinya,” ujar Erdogan, menyinggung kesepakatan pengungsi antara Turki dan Uni Eropa.

Di bawah kesepakatan 2016, Uni Eropa telah menjanjikan EUR6 miliar bantuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan para pengungsi Suriah di Turki. Tetapi hanya EUR2,22 miliar yang dicairkan pada Juni 2019.

Turki saat ini menampung sekitar 3,6 juta pengungsi Suriah, lebih banyak dari negara mana pun di dunia.

Ratusan orang yang terdiri dari pejabat pemerintah, pengusaha, perwakilan masyarakat sipil, dan pakar dari berbagai sektor di dunia Muslim mengikuti Kuala Lumpur Summit dan mengajukan pertanyaan kepada para pemimpin.

Menjawab pertanyaan tentang terorisme, Erdogan mengatakan: “Mereka berkata kita perlu memerangi terorisme. Bagaimana cara kita memerangi teroris? Kita tidak bisa melawan terorisme hanya dengan melontarkan kata-kata, kita perlu mengambil tindakan.”

Erdogan menambahkan ketika Turki mengatakan ‘kita perlu membangun zona aman,’ namun tidak ada yang memberikan dukungan, tetapi ketika menyangkut masalah senjata mereka langsung datang dengan menodong senjata.

Sumber: Anadolu Agency

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment