JAKARTA (Suaramuslim.net) – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah siang ini, Kamis (19/4) dalam sebuah konferensi pers menyebut bahwa DPR saat ini masih belum berdaulat dan belum independen.
“DPR ini belum independen salah satunya dari partainya, padahal anggota DPR dalam sistem presidensiil tidak boleh terlalu banyak dikontrol partai, maka kita perpanjang reses agar dewan makin banyak mendengar rakyat” kata Fahri.
Fahri juga membandingkan DPR dengan lembaga negara lain semisal Bank Indonesia yang lebih independen dalam mengatur urusan rumah tangganya.
“Secara keuangan saja DPR belum independen anggaran kita dicoret terus oleh Pemerintah, padahal BI saja mengatur uangnya sendiri, pegawainya sendiri, rate pejabatnya sendiri” ujar Fahri.
Menanggapi pernyataan Fahri tersebut, Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI Prof Siti Zuhro menyebut jika ada pernyataan dari pimpinan DPR bahwa DPR tidak independen merupakan alarm bagi demokrasi di Indonesia.
“Pengakuan DPR tidak independen ini alarm, mekanisme check and balances yang harusnya fungsional tidak terjadi, dan kita bisa tersesat” tandas Zuhro.
Prof Siti Zuhro mendorong adanya independensi guna penguatan DPR pada aspek fungsionalnya.
“Harus ada penguatan DPR, bukan pada kedigdayaannya, tapi pada fungsinya, saya menangkap DPR secara tidak langsung mengatakan enough is enough sebagai perpanjangan tangan partai” kata Zuhro.
Bahkan Siti Zuhro menekankan bahwa DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat bukan Dewan Perwakilan Partai.
“Anggota DPR ketika terpilih sudah bukan perpanjangan partai, biarkan dia menjadi showroom yang positif untuk partai, saatnya kader partai yang merupakan anggota DPR diwakafkan sepenuhnya untuk rakyat dan lembaga negara ini, saatnya kita hentikan ketidakpercayaan publik pada DPR mulai dari sini” pungkas Zuhro.
Reporter: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir