JAKARTA (Suaramuslim.net) – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) khawatir jika masyarakat Indonesia terjebak menjadi pemilih yang rasional dalam menghadapi tahun pilkada 2018 ini. Hal ini disampaikan oleh ketua Umum GPII Masri Ikoni dalam dalam diskusi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai; No Black Campaign, No Hate Speech, No Hoax; Untuk Demokrasi Indonesia Yang Berkualitas di Jakarta.
“Disini dituntut bagaimana kita menjadi pemilih yang rasional. Memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi seputar calon yang akan dipilih. Bukan memilih calon dengan proses yang irasional seperti black campaign” Ucapnya pada Jumat (23/3) di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut dia mengharapkan agar masyarakat memiliki komitmen dalam memilih dengan mengedepankan etika-etika pemilihan yang menjauhi informasi-informasi hoax yang banyak bertebaran di media sosial.
“Kita harus memiliki komitmen untuk menjadi pemilih yang berada dijalurnya, yang berbudaya dan tetap mengedepankan etika-etika pemilihan. Karena kualitas dari pemilu itu bisa dilihat dari bagaimana integritas tinggi penyelenggara juga partisipasi yang tinggi dari masyarakat”, kata Masri
Dalam kesempatan yang sama, Komisi pemilihan Umum (KPU) merilis hasil surveunya bahwa,l informasi hoax paling banyak disebarkan melalui media sosial. KPU juga menyebut bahwa isu politik menempati posisi isu tertinggi sebagai informasi hoax.
Masri juga mengatakan, masyarakat harus mampu menjadikan pilkada dan pemilu sebagai wadah kedaulatan bangsa. Sehingga hasil kedepannya dapat menjadi perubahan pada kondisi bangsa yang lebih baik.
“Kegiatan ini menjadi laboratorium intelektual untuk menyadarkan masyarakat bahwa jangan pernah menyia-nyiakan hak untuk memiliki pemimpin yang terbaik,” pungkasnya.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir