QUBA (Suaramuslim.net) – Sejak SD hingga tuntas menunaikan wajib belajar 12 tahun, Habibi adalah salah satu penerima Beasiswa Pintar Laznas LMI. Setelah lulus dari SMK tahun 2012, pemuda bernama lengkap Fitratul Habibi Taqwa (25) ini bertekad memperbaiki nasib ekonomi keluarganya dengan bekerja sebagai TKI di Arab Saudi.
Di negara perantauan itu Habibi bekerja di salah satu restoran di Jeddah sebagai koki. Di sana ia dituntut punya kecepatan, ketepatan, dan ketelitian yang tinggi. Bukan hanya tenaga besar yang diperlukan, pekerjaan sebagai koki menuntut Habibi juga menggunakan perasaan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan sempurna.
Di tengah kesibukannya, Habibi tetap menyempatkan jemaah lima waktu di masjid. Hingga suatu hari di masjid tempatnya biasa salat, tidak ada muazin yang biasa mengumandangkan azan.
“Saat itu saya menawarkan diri untuk azan dan pengurus mengizinkan. Saya mencoba menirukan azan seperti di Masjidil Haram,” kenangnya.
Selepas salat, tanpa diduga pengurus masjid menghampiri Habibi dan ia mendapat tawaran menjadi imam masjid dengan syarat hafal 10 juz. Pemuda yang belum punya hafalan satu juz pun ini pun memberanikan diri untuk mengejar target tersebut. Sepulang dari tempatnya bekerja, Habibi melanjutkan bimbingan hafalan hingga larut malam. Rutinitas ini dijalaninya selama 2 bulan hingga 10 juz pun berhasil dihafalkan.
Kemudian, Habibi mendapat amanah mengikuti seleksi Imam Masjid Quba kategori umum dengan syarat hafal 30 juz. Persyaratan tersebut dipenuhi anak dari pasangan petani di Kalianget Madura ini.
“Qadarullah, hasil seleksi menyatakan saya lolos sebagai Imam Masjid Quba pada tanggal 21 Maret 2018,” kenang Habibi yang masih takjub dengan perjalanan nasibnya di Arab Saudi.
Kini dia dikenal dengan nama Syeikh Habib Umar Al-Quthni, seorang imam di Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah ketika Hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Sumber: LMI
Editor: Muhammad Nashir