MOJOKERTO (Suaramuslim.net) – Di tengah mewabahnya virus corona (COVID-19), Pondok Pesantren Islamic Centre eLKISI Mojokerto, Jawa Timur membentuk crisis centre utamanya untuk menjaga para santri, ustaz dan seluruh keluarga besar pesantren, serta mengajak segenap bangsa Indonesia untuk melakukan taubatan nasuha nasional.
Demikian disampaikan oleh KH Fathur Rahman Fadhil, pDirektur eLKISI didampingi Wakil Direktur H. Ainur Rofiq, dan Kepala Pos Kesehatan Pesantren (poskestren) dokter Hari, dipandu oleh H. Hairul Warizin, di hadapan ratusan santri dan para ustadz yang disiarkan pada Selasa (17/3) di eLKISI TV Channel.
“Kami berharap tim crisis centre bisa bekerja dengan baik untuk menjaga seluruh keluarga besar pesantren. Kami juga meminta pengertian orang tua, wali santri dan siapa pun. Mohon untuk jangan dulu mengunjungi santri di pondok maupun mengirimkan barang selama kita siaga corona. Kenapa? Bisa jadi barang yang dikemas di rumah masih steril, tapi kita tidak tahu begitu berada di agen penitipan dan selama proses pengantaran apakah terkontaminasi virus atau tidak,” ujar KH. Fathur Rahman.
Terkait kunjungan, pesantren memberlakukan prosedur ketat. Tidak memperkenankan para tamu masuk lingkungan pondok ataupun salat di masjid pesantren.
“Hal ini kami lakukan semata-mata untuk kebaikan dan keselamatan semuanya, dan berlaku hingga pemerintah menyatakan keadaan aman,” imbuhnya.
Terhadap para santri, ponpes melakukan pemantauan dan pengawasan kesehatan.
“Poskestren buka setiap hari. Kita menerapkan metode community base. Yang sehat jangan sampai sakit. Santri yang periksa ke poskestren kita catat dan pantau. Yang punya gejala panas, batuk, pilek, sesak nafas dan sebagainya kita awasi dan pantau terus, apakah ada tanda-tanda yang mengarah terpapar COVID-19. Kita juga bentuk Kader Kesehatan Remaja untuk memantau seluruh kamar santri,” kata dokter Hariadi.
Selain pembentukan crisis centre, Ponpes eLKISI juga mengajak segenap Bangsa Indonesia, baik rakyat maupun pemerintah untuk bermuhasabah dan introspeksi diri dan melakukan taubatan nasuha nasional.
“Bisa jadi ini semua karena dosa-dosa kita. Tidak perlu menyalahkan satu sama lain. Bapak Presiden dan jajarannya, para pejabat tinggi negara, Gubernur, Bupati, Wali Kota, Camat, Lurah, Ketua RW, Ketua RT beserta semua jajarannya, juga kita semua rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Mari bermuhasabah dan kita lakukan taubat nasuha. Semoga segera diakhirkan wabah corona ini dan kita semua diselamatkan Allah SWT, ” pungkas KH Fathur Rahman dengan mengutip Qur’an Surah Fathir ayat 8.
Berikut adalah poin-poin lain dari Maklumat eLKISI:
– Kita semua dalam ujian Allah SWT untuk menakar tingkat keimanan. Gunakan ujian wabah corona ini untuk meningkatkan ketakwaan, sekaligus untuk melatih kita agar menjadi pribadi yang sabar dan tawakkal dengan selalu berharap ridha-Nya.
– Kepada saudara-saudara yang terkena virus corona semoga bersabar dan segera sehat kembali. Kepada yang meninggal dunia semoga diampunkan segala dosa dan diterima semua amal ibadah, serta dicatat sebagai mati syahid.
– Bagi yang sehat, jangan sampai lengah. Tetap laksanakan salat lima waktu ke masjid, kecuali bagi yang situasi daerahnya tidak memungkinkan ikutilah Fatwa Ulama (MUI, red.)
– Perbanyak doa. Tak ada senjata paling ampuh selain doa kepada Allah SWT siang malam. ‘Wasta’iinuu bishshabri washshalaah. (Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat).
– Kita yang di pondok eLKISI tetap laksanakan qiyaamul lail, salat malam dengan sebaik-baiknya yang salah satu keutamaannya adalah menghindarkan diri dari penyakit badan sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW.
Kontributor: Tom Mas’udi
Editor: Muhammad Nashir