CIMAHI (Suaramuslim.net) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cimahi menyebut bahwa tindakan radikalisme bisa dicegah dari masjid. Sebab dari masjid akan terbentuk silaturahmi antar sesama umat Islam untuk membentuk kekuatan dalam melawan paham radikalisme ini. Untuk itu MUI Kota Cimahi mengapresiasi pembangun masjid di Cimahi.
“Saya dari Majelis Ulama Kota Cimahi sangat mengapresiasi pembangunan masjid An-Nur Kota Cimahi ini, tentunya ini merupakan sarana yang harus dikembangkan oleh masyarakat sekitar. Dengan adanya masjid maka otomatis masyarakat akan terhimpun, silaturahmi akan terbangun,” kata Asep Hidayat dari Komisi Pendidikan Pengkaderan Ulama MUI Kota Cimahi saat menghadiri persemian masjid Masjid An-Nur D’Green Aqila di Kolonel Masturi Cimahi, Sabtu, (23/11/19).
Dengan adanya silaturahmi lanjut Asep, akan membentuk kekuatan di tengah masyarakat untuk melawan radikalisme. Menurutnya radikalisme merupakan paham yang menyesatkan paham orang lain padahal apa yang dipahami orang tersebut belum juga tentu benar.
“Maka inilah yang akan menguatkan masyarakat, apalagi saat ini kan sedang muncul radikalisme, dalam arti kata menyesatkan paham orang lain dan belum tentu paham dia sendiri benar,” lanjut Asep.
Paham radikal ini, imbuhnya, jika dibiarkan maka akan menjadi boomerang di tengah masyarakat, maka dengan adanya adanya masjid, perbedaan bisa dibicarakan atau dimufakatkan. Di masjid inilah masyarakat akan mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya.
Selaku perwakilan MUI Cimahi, Asep Hidayat berpesan agar masjid dijadikan sebagai pusat membangun Ukhuwah Islamiyah. Dirinya mengimbau agar tidak menutup diri pada siapa saja jemaah yang hendak beribadah di masjid. Sebab eksklusifitas hanya akan membuat sekat di antara umat Islam, dan menjadikan masjid sepi tidak ada jemaah.
Dirinya juga mengimbau kepada pengurus masjid agar berkoordinasi dengan sejumlah pihak seperti MUI, Dewan Masjid, Polsek, Polres, dan TNI. Sebab dengan cara berkoordinasi akan menutup semua celah perilaku radikalisme tadi.
Reporter: Saifal
Editor: Muhammad Nashir