Suaramuslim.net – Pemimpin Harakah Al Muqawwamah Al Islamiyah (HAMAS) Ismail Haniyah pada Kamis (7/12) di Gaza mengatakan bahwa pengakuan sepihak Amerika Serikat menjadikan Yerusalem sebagai ibukota Israel adalah sebuah deklarasi perang.
“Keputusan Amerika Serikat adalah sebuah agresi kepada tempat suci Muslim dan Kristen yang merupakan jantung Palestina, Yerusalem. ini adalah sebuah deklarasi perang terhadap kita” tegas Haniyah.
Haniyah menjelaskan bahwa inti dari konflik Palestina dan Israel yang selama ini diupayakan adalah soal Yerusalem atau Baitul Maqdis yang kini diklaim sepihak oleh Amerika Serikat dan Israel.
“Kami di sini hari ini pada titik kritis dalam sejarah Palestina dan inti dari masalah ini adalah Yerusalem, sebuah titik kritis dalam sejarah negara-negara Arab dan Muslim setelah keputusan provokatif, keputusan yang tidak adil yang diadopsi oleh pemerintah AS, keputusan ini telah membunuh proses perdamaian, telah membunuh Perjanjian Oslo, telah membunuh berbagai proses penyelesaian” jelas Haniyah.
Kemudian Haniyah meminta kepada semua faksi di Palestina untuk bersatu dengan cepat dan segera bergerak melawan klaim sepihak Amerika Serikatdan Israel, Haniyah bahkan menyebut akan meluncurkan intifada ketiga.
“Seluruh faksi di Palestina harus segera bersatu agar memiliki strategi untuk menghadapi pendudukan dan kebijakan pemerintah AS di dalam wilayah Palestina, kita harus bekerja untuk meluncurkan intifada ke hadapan para Zionis” pungkas Haniyah
Sumber: Aljazeera
Penulis dan Penerjemah: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir